Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Peringatian Hari Bhakti Pekerjaan Umum (PU) Ke-80 di Banyuwangi Jadi Refleksi Pembangunan dan Semangat Konservasi Tata Kelola Ruang

peringatian-hari-bhakti-pekerjaan-umum-(pu)-ke-80-di-banyuwangi-jadi-refleksi-pembangunan-dan-semangat-konservasi-tata-kelola-ruang
Peringatian Hari Bhakti Pekerjaan Umum (PU) Ke-80 di Banyuwangi Jadi Refleksi Pembangunan dan Semangat Konservasi Tata Kelola Ruang

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-80 di Banyuwangi diperingati dengan semangat kebersamaan. Puluhan pegawai Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (CKPP), Dinas PU Pengairan, dan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi memperingati momen spesial ini secara bersama-sama di halaman belakang kantor PUDAM Banyuwangi Rabu (3/12).

Peringatan diawali dengan senam bersama para pegawai dari ketiga instansi tersebut. Suasana akrab langsung terasa karena selama ini ketiga instansi tersebut kerap bekerja sama saat menangani kondisi di lapangan. Acara dilanjutkan dengan santunan, penyampaian arahan dari Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banyuwangi Guntur Priambodo, dan tasyakuran.

Sekkab Guntur Priambodo mengatakan bahwa momentum Hari Bakti PU ke-80 menjadi ruang refleksi bagi semua jajaran pekerjaan umum di Banyuwangi. Ia juga menyinggung musibah  banjir besar yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera yang berdampak pada lebih dari 40 kabupaten/kota harus menjadi peringatan penting bagi seluruh insan PU untuk melakukan introspeksi. Tak terkecuali di Banyuwangi.

ADV-PU-1-1345494164.jpg

PEDULI: Sekkab Guntur Priambodo (kiri) didampingi Riza Al Fahroby dan Plt Kepala Dins PU CKPP Suyanto Waspo Tondo Wicaksono meninjau perkembangan bantuan bedah rumah terdampak banjir di Sobo (RAMADA KUSUMA/RABA)

Guntur menyebut, badai siklon senyar yang menyerang beberapa negara di Asia Tenggara seperti  Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam hingga Malaysia memicu banjir bandang yang memorak-porandakan sejumlah wilayah. Meski faktor cuaca tidak bisa dikendalikan, menurutnya, ada variabel lain yang memperparah bencana, terutama deforestasi.

Karena itu, Guntur menegaskan bahwa insan PU memiliki peran strategis dalam tata kelola ruang, konservasi daerah tangkapan air, hingga pengendalian izin pemanfaatan lahan. Pengawasan berlapis dalam proses perizinan, termasuk yang melalui Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), menjadi penting mencegah kerusakan ekologis yang dapat memicu bencana. “Kita harus mawas diri. Bagaimana kita mengendalikan wilayah buffer zone, bagaimana konservasi dilakukan, dan bagaimana tata guna lahan dijaga. Ini tugas pelayanan kita,” tegas mantan Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi tersebut.

Dia juga mengimbau agar seluruh pihak baik pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat terlibat aktif menjaga kawasan konservasi air. Karena sebagian besar kerusakan hutan justru terjadi akibat aktivitas manusia, baik legal maupun ilegal.

Tak lupa Guntur mengajak insan PU untuk mewujudkan kepeduliannya dengan membantu para korban banjir di Pulau Sumatera melalui lembaga kemanusiaan yang terus bergerak. “Kita semua harus berempati dan kembali menjaga hutan dan lingkungan . Ini tanggung jawab bersama. Insan PU, pemerintah, dan masyarakat harus bergerak bersama agar bencana serupa tidak terus berulang,” kata Guntur. (fre/sgt)

Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi