Radarbanyuwangi.id – Padatnya lalu lintas di perairan Selat Bali dan potensi terjadinya bencana membuat Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo menyiapkan peningkatan status Pos SAR Banyuwangi menjadi kantor SAR. Perubahan tersebut, menurut Jenderal Angkatan Udara itu, akan segera terealisasi dalam waktu dekat.
Kusworo mengatakan, sudah waktunya Pos SAR Banyuwangi ditingkatkan menjadi kantor SAR. Dia melihat posisi Banyuwangi memerlukan keberadaan kantor SAR yang memiliki lebih banyak personel dan peralatan untuk mengatasi aktivitas penyelamatan.
”Kantor SAR yang ada saat ini terlalu jauh, letaknya di Surabaya. Jangkauannya terlalu luas karena harus meng-cover wilayah Madiun, Magetan, Madura, sampai Batu,” kata Kusworo.
Baca Juga: Beroperasi Terakhir Hari Ini, Ini Profil KA Baturraden Ekspres Rute Purwokerto-Bandung PP
Mantan Komandan Sesko TNI itu menambahkan, setelah statusnya ditingkatkan menjadi kantor SAR, akan ada penambahan personel dan peralatan. Jumlah personel akan ditambah sampai menjadi 50 orang.
”Ada satu rigid bouyancy boat (RBB) terbaru dan dua rigid inflatable boat (RIB) di Pos SAR Banyuwangi, nanti relatif untuk penambahan (peralatan) ini sudah cukup untuk sarat kantor SAR,” imbuhnya.
Baca Juga: Dispertan Banyuwangi Tingkatkan Stimulan Potensi Komoditas Kelapa Dalam Unggul
Keberadaan kantor SAR akan didukung dengan perangkat yang dimiliki Basarnas. Di Banyuwangi misalnya, beberapa peristiwa besar seperti kapal tenggelam membutuhkan personel dan alat penyelaman. Basarnas memiliki personel dengan kemampuan penyelaman sampai kedalaman 100 meter.
Sedangkan untuk kedalaman di atas 100 meter, selain ada kapal penyelaman, Basarnas juga memiliki robot bawah air remotely operated vehicle (ROV) yang dijalankan melalui KN SAR Ganesha. ”Kapal itu bisa menjangkau semua wilayah, termasuk ke Banyuwangi jika ada kantor SAR,” tandas Kusworo. (fre/aif/c1)