Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Presiden RI Joko Widodo, Hadiri rangkaian peringatan Satu Abad Nahdatul Ulama di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Warga Banyuwangi sangat bangga dan merasa terhormat Presiden Joko Widodo berkenan hadir di Banyuwangi.

Presiden Jokowi menghadiri Sholawatan dan Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar PBNU di Banyuwangi, Senin (9/1/2023) malam. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara menyambut 1 Abad Lahirnya Nahdlatul Ulama.

Turut mendampingi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, dalam kegiatan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Prof. Dr. Mahfud MD., Menteri BUMN Erick Tohir sebagai Steering Committee Peringatan Satu Abad Nahdatul Ulama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas., Habib Syeh Abdul Qodir Assegaf., Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa beserta semua unsur forkopimda provinsi Jatim., Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas., Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Deddy Foury Millewa beserta jajaran., Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) Yahya Cholil Staquf dan Ketua Organizing Committee Festival Tradisi Islam Nusantara, Yenny Wahid.

Semoga Bapak Presiden senantiasa selalu dianugerahi kesehatan dan keberkahan dalam menunaikan pengabdian kepada bangsa dan negara ini, do’a Bupati Ipuk mengawali sambutannya.

IMG-20230110-WA0103

“Kami berbangga diri, karena dipercaya menjadi tuan rumah rangkaian peringatan Satu Abad Nahdatul Ulama’ yang tidak terlepas dari sejarah penting perjalanan Nahdatul Ulama’, yakni berdirinya Gerakan Pemuda Ansor saat pertama Muktamar ke 9 Nahdlatul Ulama’ pada tanggal 23 April 1934 di Banyuwangi. Dan Kyai Haji Ali Mansur mengubah syair sholawat badar yang mana sholawat yang selama ini dikenal sebagai sholawatnya yang diciptakan dan dilantunkan di Banyuwangi, ” ungkap Ipuk.

Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Aswar Anas, menyampaikan “Puji syukur Alhamdulillah, bapak Presiden Joko Widodo mendarat di bandara internasional Banyuwangi yang merupakan bandara dengan arsitektur terbaik di dunia Tahun 2022, ”ucap Ipuk.

Saat menyampaikan sambutannya, Presiden menghargai penyelenggaraan festival yang sarat akan kekayaan tradisi Islam Nusantara. Dalam gelaran ini, kata Presiden, masyarakat disuguhkan sejumlah penampilan yang mampu menggugah kecintaan terhadap kekayaan budaya bangsa.

IMG-20230110-WA0104

“Saat ini digelar Festival Tradisi Islam Nusantara untuk menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan tradisi Islam Nusantara, menggugah kepedulian dan kecintaan kita pada kekayaan budaya bangsa,” ujar Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara mendorong masyarakat untuk belajar dari para alim ulama yang memilih jalan kebudayaan sebagai salah satu media dalam menjalankan dakwah dan syiar Islam di masa lalu. Berkat hal tersebut, lanjut Presiden, ajaran Islam mampu berkontibusi besar dalam membangun peradaban nusantara.

“Ajaran Islam bisa bersanding dan menjiwai kebudayaan-kebudayaan yang ada di daerah-daerah kita di Tanah Air yang beragam, yang bermacam-macam, dan memberikan kontribusi besar dalam membangun peradaban nusantara,” tambahnya.

Selain itu, berkat kearifan para alim ulama tersebut Indonesia memiliki beragam seni budaya dengan corak Islam yang kokoh. “(Seni budaya corak Islam) telah beradaptasi dan mewarnai corak ragam kebudayaan Indonesia, memperkaya dan menjadikan kebudayaan kita semakin istimewa,” tuturnya.

Tidak hanya sebagai tontonan, seni dan budaya ini juga mengandung pesan tuntunan hidup untuk selalu mengingat keagungan Allah Swt.

IMG-20230110-WA0092

“Mengajak amar makruf nahi mungkar, menghaluskan rasa, memperkuat toleransi serta moderasi, menjaga keharmonisan dalam keberagaman, serta memperkuat sistem sosial dalam masyarakat nusantara,” tambahnya.

Untuk itu, Presiden mengajak umat Islam di seluruh Tanah Air untuk turut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya nusantara yang beragam. Salah satunya dengan menggunakan seni budaya sebagai bagian dari dakwah untuk membangun peradaban.

“Membawanya tetap eksis dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman di masa depan,” kata Presiden.(Ilham Triadi)

source