KOMPAS.com – Produser film asal Banyuwangi, Jawa Timur, Idrus Efendi, ditahan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi atas dugaan penggelapan dana perusahaan senilai Rp 2,2 miliar.
Penahanan dilakukan pada Minggu (25/5/2025), setelah Idrus ditetapkan sebagai tersangka.
Idrus dikenal sebagai produser film “Rindu yang Bertepi”, sebuah karya sinema lokal yang melibatkan sineas dan aktor-aktor asal Banyuwangi.
Ia sebelumnya menjabat sebagai konsultan pajak di sejumlah perusahaan milik Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi, Ferdy Elfian, dan dipercaya mengelola keuangan perusahaan.
“Dari kepercayaan itulah, tersangka memegang token bank milik perusahaan. Bahkan tersangka sudah menerima gaji setiap bulannya,” ujar kuasa hukum pelapor, Uyun Sadewa, kepada wartawan, Minggu.
Baca juga: Konsultan Pajak di Banyuwangi Ditahan, Gelapkan Dana Rp 2,2 Miliar untuk Bikin Film
Namun, kepercayaan itu justru disalahgunakan. Menurut Uyun, dugaan penggelapan mulai terungkap pada akhir 2024 setelah dilakukan audit internal.
Dari hasil audit tersebut ditemukan aliran dana yang tidak sesuai dengan aktivitas usaha perusahaan.
“Dana itu digunakan untuk kepentingan pribadi, termasuk umrah, pembelian kamera produksi, hingga membiayai produksi film ‘Rindu yang Bertepi’ yang tayang perdana pada 15 Desember 2024,” jelas Uyun.
Ia menambahkan, pihak pelapor sebenarnya telah memberi kesempatan kepada Idrus untuk mengembalikan dana tersebut. Namun hingga batas waktu yang diberikan, tak ada penyelesaian dari pihak tersangka.
“Kita sebelumnya sudah memberikan waktu untuk mengembalikan uang yang digunakannya, namun tersangka tidak menyelesaikannya, sehingga kita terpaksa harus menempuh jalur hukum,” tegas Uyun.
Baca juga: Produsernya Ditangkap, Film Ini Ternyata Dibiayai dari Hasil Penggelapan Rp 2,2 Miliar
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Banyuwangi, Kompol Komang Yogi Arya Wiguna, mengungkapkan bahwa Idrus diduga menyalahgunakan jabatan untuk menarik dana perusahaan melalui token yang dikuasainya.
“Penarikan dana dilakukan secara berulang selama dua tahun, dengan nominal setiap transaksi berkisar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Total kerugian perusahaan mencapai Rp 2,2 miliar,” kata Komang.
Menurut hasil penyelidikan sementara, dana hasil penggelapan digunakan untuk keperluan pribadi dan aktivitas produksi film lokal.
“Dana hasil penggelapan digunakan untuk produksi film dan kepentingan pribadi tersangka,” tambah Komang.
Polisi masih mendalami kasus ini untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat.
Page 2
Idrus dijerat dengan Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan dan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan biasa, dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.
Baca juga: Kapal Motor Diterjang Ombak di Banyuwangi, 1 Meninggal Dunia 2 Hilang
Film Lokal Pertama Banyuwangi
Film “Rindu yang Bertepi” digarap oleh rumah produksi lokal PT Chandra Abhipraya, yang didirikan oleh Idrus Efendi sendiri.
Film bergenre drama-romantis ini bercerita tentang perjalanan seorang anak mencari ibunya, dan seluruh proses produksi dilakukan di Banyuwangi.
Gala premier film ini digelar pada 15 Desember 2024 dan mendapat apresiasi dari Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
“Film ini sepenuhnya dari Banyuwangi. Kami persembahkan juga untuk Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang bertepatan dengan bulan Desember ini,” ujar Idrus kala itu.
Film ini disutradarai Stanie Hanief dan dibintangi oleh aktor-aktris lokal seperti Yons DD, Dwi Ikawato, M Al Firmansyah, Lara Anggie Rukmkana, dan Fida AP.
Baca juga: 108 Calon Siswa Sekolah Rakyat Banyuwangi Bakal Dites Kemensos
Bupati Ipuk mengaku bangga dengan hadirnya karya perfilman lokal yang mengangkat potensi daerah.
“Film bukan hanya menjadi tontonan, tapi juga menjadi sarana promosi pariwisata. Apalagi film ini mengambil lokasi sepenuhnya di Banyuwangi,” ucap Ipuk.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Banyuwangi akan terus mendukung tumbuhnya industri kreatif, termasuk dalam bidang perfilman.
“Kami selalu memberi izin untuk rumah-rumah produksi bahkan yang berasal dari luar daerah. Apalagi untuk film yang dihasilkan oleh rumah produksi dari Banyuwangi, pasti kami akan mendukung penuh,” kata dia.
Ipuk berharap, sineas lokal seperti Idrus tak berhenti berkarya.
“Saya ucapkan selamat atas tayangnya film ini. Pesan saya, ayo terus berkreasi, jangan pernah berhenti. Kalian sudah mewujudkan satu langkah maju,” tuturnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis” Fitri Anggiawati | Editor: David Oliver Purba), Tribun Jatim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.