Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Proyek PLTMH Belum Beroperasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bendungan-listrikSONGGON – Sudah sepuluh hari warga dua Dusun yakni Dusun (Afdeling) Lider dan Bojong, di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, belum bisa menikmati aliran listrik dari Pembangkit Listrik tenaga mikro Hidro (PLTMH).

Sejak mega proyek mikro hidro milik Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) RI senilai Rp 1.85 miliar itu jebol untuk yang kali kedua pada Kamis sore (13/3), sampai kemarin (22/3) belum bisa dioperasionalkan lagi.

Pihak pelaksana proyek, kini tengah memperbaiki lagi. Untuk sementara, sebanyak 150 kepala keluarga (KK) yang tinggal di dua dusun itu, menggunakan turbin pembangkit listrik lama dengan kapasitas listrik yang terbatas.

“Kalau malam ya redup, tidak bisa terang benderang.” ujar Sulistiyono, 50, salah seorang warga Dusun Lider. Proyek mikro hidro di Afdeling (Dusun) Lider, Desa Sumberarum, pernah jebol pada jumat (6/3). Setelah diperbaiki dan bisa mengaliri listrik ke rumah warga, pada Kamis sore (12/3) kembali jebol.

Dan saat ini, proyek itu masih dalam proses perbaikan. Pihak pelaksana proyek tampak mengebut pengerjaan pada saluran yang jebol. Saluran air yang sempat bolong melompong akibat longsor, terlihat sudah rantpung ditutup.

Sementara pada bagian tepi yang longsor, juga sudah dipasang plengsengan untuk menahan dinding pada saluran tersebut. Pada bagian dasar saluran yang jebol, kini ditambah besi cor dengan panjang sekitar 10 meter.

Langkah itu untuk mengantisipasi saluran air itu kembali jebol akibat longsor. “Dasar saluran yang jebol, kita cor semua.” ujar Ponidi, salah seorang pengawas proyek sambil menunjukkan foto besi cor di ponselnya.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, Minggu siang (22/3) sekitar sepuluh pekerja terlihat sibuk menyelesaikan bagian saluran air dengan ditutup terpal agar tidak kena hujan dan cepat kering. ‘Kita tutup agar tidak terkena hujan, karena baru selesai dan belum kering.” dalihnya.

Meski telah berhasil menyelesaikan saluran yang jebol, terang dia, pihaknya masih mendatangkan sejumlah bahan material seperti pasir batu koral, dan batu rejeng. Material itu akan dibuat untuk membuat plengsengan di bagian dinding yang rawan longsor.

“Kita tambah plengsengan agar lebih kuat,” katanya sambil ntenyebut pengerjaan perbaikan ini ditarget sebulan haru rampung. (radar)