sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kementerian Pekerjaan Umum memastikan proyek strategis Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi kembali berjalan setelah sempat terhenti.
Proyek yang digadang-gadang menjadi tol terpanjang di Bali ini kembali masuk radar pemerintah, terutama setelah diputuskan dilakukan lelang ulang dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk mencari investor baru.
Baca Juga: Anjlokan Kereta Api Barang Aksa Cargo, KAI Sampaikan Permohonan Maaf dan Update Penanganan
Lelang ulang ini menjadi langkah penting setelah badan usaha sebelumnya memutuskan mundur.
Pemerintah menilai proyek ini memiliki urgensi ekonomi sekaligus strategis, terutama untuk memperlancar konektivitas dari ujung barat Bali menuju Denpasar dan memacu pengembangan kawasan pariwisata di Jembrana dan Buleleng.
Desain Teknis: Batas Kecepatan 80 Km/Jam dan Lajur Bertahap
Berdasarkan desain teknis terbaru, Tol Gilimanuk–Mengwi akan dibangun sepanjang 96,84 kilometer.
Jalan tol dirancang dengan kecepatan maksimal 80 km/jam, standar yang dinilai ideal mengingat kontur wilayah Bali Barat yang cukup bervariasi.
Tol ini akan memiliki:
- Empat lajur di segmen awal,
- Enam lajur di segmen akhir mendekati Mengwi.
Setiap lajur memiliki lebar 3,6 meter, ukuran yang dinilai memadai untuk lalu lintas kendaraan besar seperti truk logistik.
Baca Juga: Profil Lengkap Rafael Alun Trisambodo: Dari Pejabat Pajak, Kasus Gratifikasi dan TPPU, hingga Deretan Aset Triliunan yang Dirampas Negara
Sementara itu, bahu jalan selebar 3 meter disiapkan untuk kendaraan darurat. Pemerintah juga merancang median jalan selebar 5,5 meter untuk meningkatkan faktor keselamatan.
Dari sisi lahan, proyek ini membutuhkan total sekitar 300 hektare.
Namun hingga kini, lahan yang berhasil dibebaskan baru mencapai 44,6 hektare, sehingga pembebasan lahan masih menjadi tantangan utama.
Tiga Seksi, Investasi Rp 25,4 Triliun
Total investasi proyek diperkirakan mencapai Rp25,4 triliun, dan dibagi menjadi tiga seksi utama sesuai rencana pengembangan awal:
Page 2
Page 3
- Panjang: 53,6 km
- Titik awal di Gilimanuk menuju Pekutatan (KM 49+200)
- Panjang: 24,3 km
- Mencakup segmen Pekutatan hingga Soka (KM 79+225)
- Panjang: 18,9 km
- Berakhir di exit tol KM 96+161 menuju kawasan Mengwi
Baca Juga: BRI Pimpin Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Industri Sawit Nasional
Setelah pintu keluar KM 96+161, akan dibangun jalan penghubung sepanjang 77 meter hingga menembus Jalan I Gusti Ngurah Rai, Mengwi.
Lokasi exit ini berada tidak jauh dari Pura Taman Ayun, menjadikannya akses strategis dari dan menuju pusat aktivitas Badung serta jalur wisata menuju Danau Batur dan Singaraja.
Pintu Masuk–Keluar Tol: Penghubung Utama dari Gilimanuk hingga Denpasar
Pintu Masuk
Pintu masuk tol dirancang berada dekat pelabuhan kargo Gilimanuk, pintu gerbang utama kendaraan logistik yang memasuki Bali dari Jawa.
Pintu keluar berada di KM 96+161 Mengwi, menembus ke Jalan I Gusti Ngurah Rai. Dari titik ini, kendaraan dapat memilih:
- Belok kanan menuju Puspem Badung / Denpasar
- Belok kiri menuju Buleleng / Danau Batur
Penempatan ini membuat tol ini diprediksi menjadi jalur favorit logistik sekaligus wisatawan.
Baca Juga: KPK Serahkan Aset Rp19,78 Miliar ke Kejagung, Rampasan Rafael Alun Resmi Jadi Barang Milik Negara
Enam Simpang Susun: Titik Akses Baru di Sepanjang Tol
Tol Gilimanuk–Mengwi akan diperkuat dengan enam simpang susun (interchange) yang menjadi akses keluar-masuk kendaraan sekaligus membuka ruang tumbuhnya pusat ekonomi baru di sepanjang jalur.
Berikut daftar lengkapnya:
- Simpang Susun Cekik – STA 800
Terletak 800 meter dari pintu masuk Gilimanuk. - Simpang Susun Banyubiru – KM 22+700
- Simpang Susun Negara – STA 32+100
- Simpang Susun Pekutatan – STA 54+500
- Simpang Susun Antosari – KM 76+132
- Simpang Susun Wanasari – KM 89+225
Kehadiran simpang susun ini tidak hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di berbagai kecamatan yang dilewati.
Proyek Prioritas 2026 dan Skema Baru Lelang KPBU
Tol Gilimanuk–Mengwi masuk dalam daftar 19 proyek jalan tol baru yang akan dilelang pada tahun 2026.
Pemerintah melihat potensi besar pada ruas Pekutatan–Soka–Mengwi yang dianggap lebih prospektif dari sisi trafik.
Baca Juga: Ranking FIFA Indonesia Turun: Digusur Suriname yang Melonjak Usai Menang Telak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Karena itu, fokus lelang ulang saat ini ditujukan ke ruas:
Pekutatan – Soka – Mengwi (43,2 km)
Segmen ini akan sepenuhnya ditawarkan kepada investor melalui skema KPBU.








