Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puncak Musim Hujan di Banyuwangi Diprediksi sampai Akhir Februari, Warga Diminta Waspada

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait cuaca ekstrem yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur.

Prakirawan BMKG Banyuwangi Rezky P Hartiwi mengatakan, fenomena tersebut terjadi karena kondisi atmosfer masih cenderung labil yang memicu terjadinya cuaca ekstrem.

Baca juga: Putus Cinta, Remaja di Banyuwangi Tenggak Arak Campur Sampo

Tak hanya itu, siklon tropis di selatan Jawa Timur yang masih aktif, berdampak langsung pada intensitas hujan sedang hingga lebat, gelombang tinggi, dan angin kencang.

Terlebih, Banyuwangi masih berada di puncak musim hujan yang terjadi sejak Desember 2022 hingga Februari 2023.

“Karena keseluruhan wilayah di Banyuwangi masih berada di puncak musim penghujan. Harap mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang,” ujar Rezky, Minggu (12/2/2023).

Risiko angin kencang di Banyuwangi diprediksi masih akan terjadi selama 24 jam ke depan.

Risiko angin kencang karena kondisi atmosfer labil tersebut, dipengaruhi dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.

“Kemudian kondisi suhu permukaan di laut Jawa menyebabkan potensi penambahan massa air yang mendukung proses pembentukan awan hujan di sekitar wilayah,” ungkap Rezky.

Hal ini turut memicu potensi gelombang tinggi di perairan selatan Banyuwangi yang dipengaruhi oleh kecepatan angin.

“Potensi angin kencang kalau kita lihat sampai 24 jam ke depan. Tapi nanti akan di update lagi. Kita belum tahu pergerakan siklonnya ke mana, yang jelas ini sudah menjauhi wilayah Indonesia,” terangnya.

source