sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kasus pembobolan rekening dana nasabah (RDN) milik PT Panca Global Sekuritas di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali mengingatkan pentingnya keamanan transaksi digital.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 9 September 2025, ketika terjadi penarikan dana berulang dalam durasi singkat.
Direktur PT Panca Global Kapital Tbk, induk usaha Panca Global Sekuritas, Trisno Limanto, menyatakan pengalihan dana itu tidak sesuai dengan tujuan RDN, yaitu transaksi pasar modal.
Baca Juga: Deretan Anak Usaha Konglomerat Siap IPO 2025: Ada Grup Haji Isam, Emas Pani, Superbank, Vidio hingga blu BCA!
Dana diduga ditransfer keluar melalui layanan BCA Klik Bisnis ke rekening di luar daftar whitelist yang terdaftar.
RDN merupakan instrumen wajib bagi investor untuk melakukan transaksi di pasar modal, seperti saham, obligasi, maupun reksadana.
Oleh sebab itu, keamanan rekening ini menjadi faktor krusial.
Baca Juga: Seru! BCA & BSTF Ajak Siswa SMPN 1 Glagah Belajar Konservasi Penyu Banyuwangi
Trisno menyebutkan manajemen tengah menghitung kerugian yang diperkirakan mencapai Rp70 miliar.
Langkah darurat pun ditempuh dengan mengembalikan dana terdampak pada 10 September 2025 serta menonaktifkan sistem yang dicurigai mengalami gangguan.
Sementara itu, Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menegaskan bahwa pihaknya melakukan investigasi mendalam bersama sekuritas terkait.
Baca Juga: Heboh! PKB Desak Pemerintah Kuasai Lagi 51% Saham BCA, Benarkah Solusi atau Bahaya Baru?
Ia memastikan sistem BCA tetap aman karena menerapkan standar keamanan berlapis.
Peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kasus pembobolan rekening dana nasabah (RDN) milik PT Panca Global Sekuritas di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali mengingatkan pentingnya keamanan transaksi digital.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 9 September 2025, ketika terjadi penarikan dana berulang dalam durasi singkat.
Direktur PT Panca Global Kapital Tbk, induk usaha Panca Global Sekuritas, Trisno Limanto, menyatakan pengalihan dana itu tidak sesuai dengan tujuan RDN, yaitu transaksi pasar modal.
Baca Juga: Deretan Anak Usaha Konglomerat Siap IPO 2025: Ada Grup Haji Isam, Emas Pani, Superbank, Vidio hingga blu BCA!
Dana diduga ditransfer keluar melalui layanan BCA Klik Bisnis ke rekening di luar daftar whitelist yang terdaftar.
RDN merupakan instrumen wajib bagi investor untuk melakukan transaksi di pasar modal, seperti saham, obligasi, maupun reksadana.
Oleh sebab itu, keamanan rekening ini menjadi faktor krusial.
Baca Juga: Seru! BCA & BSTF Ajak Siswa SMPN 1 Glagah Belajar Konservasi Penyu Banyuwangi
Trisno menyebutkan manajemen tengah menghitung kerugian yang diperkirakan mencapai Rp70 miliar.
Langkah darurat pun ditempuh dengan mengembalikan dana terdampak pada 10 September 2025 serta menonaktifkan sistem yang dicurigai mengalami gangguan.
Sementara itu, Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menegaskan bahwa pihaknya melakukan investigasi mendalam bersama sekuritas terkait.
Baca Juga: Heboh! PKB Desak Pemerintah Kuasai Lagi 51% Saham BCA, Benarkah Solusi atau Bahaya Baru?
Ia memastikan sistem BCA tetap aman karena menerapkan standar keamanan berlapis.
Peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi.
