Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Reshuffle KONI masih Sisakan Masalah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Main pecat yang dilakukan Ketua Umum KONI Banyuwangi, Nurmansyah, terhadap Guntur Priambodo sebagai dewan penasihat tampaknya masih berbuntut panjang. Hingga kini masalah pencoretan itu belum
sepenuhnya klir. Selain pemecatan, Nurmansyah juga melakukan pergeseran posisi sejumlah pengurus. Yang paling vital adalah pergeseran di jajaran pengurus teras. M. Khoirul Abas kehilangan jabatan sebagai sekretaris umum.

Beruntung, mantan aktivis mahasiswa itu tidak dipecat seperti yang dialami Guntur Priambodo. Oleh Nurmansyah, dia diplot untuk mengemban tugas sebagai bendahara umum. Sedangkan, posisi sekretaris umum berpindah ke tangan Bambang Wahyudi yang sebelumnya menjadi bendahara umum. Reshuffle kepengurusan KONI Banyuwangi itu terhitung cepat. Sebab, masa kerja masih beberapa bulan. 

Sejak akhir Desember tahun 2013 lalu, kepengurusan KONI periode 2013-2017 resmi dilantik. Dengan demikian, masa kerja pengurus masih berlangsung empat bulan. Reshuffl e itu dinilai semakin memperkeruh keadaan. Bukan hanya KONI, kalangan pengurus cabang olahraga (cabor) juga semakin tidak kompak dan terjadi perpecahan. Padahal, Banyuwangi sudah memastikan diri sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2015 mendatang.

Suara lantang pun disuarakan kalangan pengurus cabor. Salah satunya yang paling menyorot terhadap sikap KONI adalah IPSI Banyuwangi. ‘’Tidak kompak dan terjadi perpecahan itu gara-gara pengurus KONI itu sendiri,’’ cetus sekretaris umum IPSI Banyuwangi, Mukayin kemarin. Dia menilai, jika keberadaan KONI saat ini sudah melenceng jauh dari rel organisasi. Menurut dia, KONI yang seharusnya membina para cabor, tapi yang terjadi saat ini justru sebaliknya.  

Kedua, jelas dia, KONI seharusnya mencari solusi terkait anggaran yang dibutuhkan cabor. Sebab, dana sangat dibutuhkan demi persiapan atlet dalam menyongsong porprov. ‘’Di sini bukan mencarikan solusi tapi malah mengebiri anggaran yang seharusnya diterima cabor,’’ ketusnya. Dikatakan, seharusnya KONI menjalin komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan seluruh pengurus cabor. Namun, yang terjadi sebaliknya, justru memusuhi dan mengintimidasi.

Ketua umum KONI Banyuwangi, Nurmansyah menegaskan, jika reshuffle itu berdasar dalam musyawarah bersama dengan pengurus yang lain. Pergantian Guntur Priambodo juga sudah dirapatkan dalam musyawarah triwulan. ‘’Setiap triwulan kita lakukan evaluasi. Karena tidak cocok, maka kita ganti,’’ ujarnya kemarin. Dia membantah jika pergantian Guntur Priambodo merupakan sentimen pribadi. 

Karena KONI itu organisasi dan legal, maka tidak ada kepentingan pribadi terkait pergantian Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi itu. ‘’Saya baik sama pak Guntur. Kalau saya dikira sentimen, itu pemikiran yang terlalu berlebihan,’’ jelasnya. Dia menjelaskan, jika nama Guntur Priambodo itu masuk KONI hasil dari tim formatur. Mengenai alasannya, maka yang bisa menjawab adalah tim formatur itu sendiri. ‘’Nama Guntur itu hasil dari tim formatur,’’ paparnya.

Dia menegaskan kembali, jika tidak ada kekisruhan yang melanda KONI apalagi perpecahan. Bahkan, dia mengklaim, jika kerja KONI di bawah kendalinya semakin berkembang. ‘’Sejak saya di KONI, kantor KONI makin hidup,’’klaimnya dengan penuh bangga. Dia menyebut, pergeseran pengurus teras yaitu M Khoirul Abas dan Bambang Wahyudi sebagai sekretaris umum dan bendahara umum juga tidak ada yang protes dari orang yang bersangkutan. 

‘’Abas diganti juga tidak ada yang komplain dan protes,’’ katanya. Bagaimana jika ada pihakpihak yang berencana menggulingkan dirinya dari ketua umum KONI Banyuwangi? Dia dengan gentle mengaku tidak jadi masalah. Hanya saja, jika memang orang tersebut benar-benar ingin memajukan Banyuwangi. ‘’tapi, kalau ingin menghancurkan Banyuwangi, maka saya akan lawan,’’ pungkasnya. (radar)