Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi Tuntas Akhir 2025

revitalisasi-pasar-induk-banyuwangi-tuntas-akhir-2025
Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi Tuntas Akhir 2025

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah merevitalisasi Pasar Induk Banyuwangi di Jawa Timur.

Konstruksi pasar mulai dikerjakan oleh kontaktor pelaksana PT Lince Romauli Raya sejak Oktober 2024 dan ditargetkan tuntas akhir 2025.

“Dengan desain yang bersih, tertata, dan modern, pembangunan pasar diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara langsung,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (02/08/2025).

Pasar Induk Banyuwangi dibangun di atas lahan 10.600 meter persegi dengan dua bangunan utama, yakni pasar sisi utara setinggi dua lantai terdiri dari 209 los/kios dan pasar sisi selatan setinggi dua lantai memiliki 568 kios/los.

Baca juga: [POPULER PROPERTI] Jokowi Resmikan Pasar Induk Among Tani

Secara keseluruhan luas bangunan utama pasar 15.872 meter persegi dengan kapasitas 777 kios/los terdiri dari 194 kios dan 583 los.

Pasar ini dirancang sebagai Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang mengedepankan efisiensi energi, sirkulasi udara alami, dan fasilitas ramah difabel.

Adapun bangunan pasar dibagi menjadi tiga zona utama meliputi areal pasar basah, pasar kering, dan area kuliner.

Lantai 1 akan difungsikan sebagai zona basah untuk pedagang ikan, daging, dan sayur. Sedangkan lantai 2 untuk zona kering berisi kios pakaian, kelontong, serta pusat jajanan dan kuliner UMKM lokal.

Selain itu, pasar dilengkapi dengan area parkir seluas 4.733 meter persegi untuk menampung 336 kendaraan, tangga darurat, jalur pejalan kaki ramah difabel, serta lansekap yang tertata.

Pembangunan pasar bersumber dari APBN 2024–2025 sebesar Rp 152 miliar yang digunakan mulai dari pekerjaan struktur, arsitektur, lansekap, hingga sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP).

Pasar Induk Banyuwangi yang berlokasi di kawasan heritage Alun-Alun Blambangan akan menjadi ruang publik baru yang aman, sehat, dan nyaman bagi masyarakat sekaligus menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi yang menghidupkan kembali jejak sejarah dan budaya lokal.

Adopsi Arsitektur Osing

Dibangun sejak 1981, Pasar Induk Banyuwangi menyimpan nilai sejarah penting. Desain revitalisasi menggabungkan arsitektur khas Osing dengan langgam kolonial Belanda yang menjadi ciri khas bangunan lama di Banyuwangi.

Fasad depan pasar direncanakan memiliki fungsi retail dan hawker food, menciptakan suasana wisata kuliner jalan kaki di pedestrian selebar 5 meter.

Penataan kawasan akan terintegrasi dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-Alun Blambangan dan Alun-Alun Sri Tanjung, membentuk koridor hijau sepanjang 2 kilometer yang teduh dan nyaman sebagai ruang publik.

Dengan penataan tersebut, pasar ini diharapkan menjadi ikon wisata belanja khas Banyuwangi dan mendukung acara pariwisata unggulan seperti Banyuwangi Ethno Carnival, serta mendukung seni dan budaya lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.