Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

RSUD Genteng Sukses Angkat Tumor Kista 7,1 Kg, Proses Operasi Berlangsung 95 Menit, Kondisi Pasien Sudah Membaik

rsud-genteng-sukses-angkat-tumor-kista-7,1-kg,-proses-operasi-berlangsung-95-menit,-kondisi-pasien-sudah-membaik
RSUD Genteng Sukses Angkat Tumor Kista 7,1 Kg, Proses Operasi Berlangsung 95 Menit, Kondisi Pasien Sudah Membaik

Radarbanyuwangi.id – RSUD Genteng kembali menunjukkan kualitasnya dalam bidang kesehatan.

Rumah sakit pelat merah yang berlokasi di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tersebut berhasil melakukan operasi pengangkatan giant tumor berukuran 25 centimeter (cm) x 25 cm pada Jumat (23/2) lalu.

Tumor kista dengan berat 7,1 kilogram itu diangkat melalui operasi oleh tim bedah RSUD Genteng yang dipimpin dr Y. Rendy Tarigan SpOG dengan pasien berinisial S, 52, asal Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

”Mulanya pasien datang ke Poli Kandungan RSUD Genteng dengan keluhan perut membesar setahun lebih,” ujar Direktur RSUD Genteng dr Hj Siti Asiyah Anggraeni MMRS FISQua.

Menurut Asiyah, pasien tersebut sebenarnya sudah mengetahui terkena kista sejak empat tahun yang lalu.

Namun, baru memberanikan diri untuk periksa setelah perutnya semakin membesar.

”Pasien mengeluhkan nyeri pada perutnya yang semakin membesar, katanya perut kram dan mual,” terangnya.

Akibatnya, pasien tidak dapat mengonsumsi makanan dengan jumlah pada umumnya. Lima sendok makan sudah merasa kenyang.

”Dari hasil pemeriksaan, akhirnya diputuskan untuk dilakukan operasi. Proses operasi berlangsung selama 95 menit,” jelas Asiyah.

Dari laporan tim bedah, imbuh Asiyah, ada beberapa kendala saat pelaksanaan operasi. Di antaranya ada pelekatan kista dengan usus.

Usus buntu juga ikut melekat dan meradang, sehingga perlu tindakan apendektomi.

Pasien S mengaku perutnya mulai membesar sejak empat tahun lalu. Awal gejalanya, perut bagian bawah membuncit, nyeri saat menstruasi, hingga gangguan BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil).

”Bila ada gejala seperti itu, lebih baik segera diperiksakan. Waspada itu menjadi tanda tumor yang berkembang ganas,” saran Asiyah.

Saat ini kondisi S telah membaik dan sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya di Desa Jambewangi.

Meski operasi berjalan sukses, dr Asiyah meminta pasien S untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat. ”Kondisi pasien cukup baik, sudah kami izinkan pulang,” ungkapnya.


Page 2

Bagaimana proses operasi yang cukup langka ini? Dokter Spesialis Obstetri dan Gineklogi RSUD Genteng dr Y Rendy Tarigan SpOG yang memimpin operasi pengangkatan tumor 7,1 kilogram menyampaikan, perut membuncit bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Salah satunya kista ovarium yaitu kista yang tumbuh pada ovarium (indung telur).

”Ketika ukuran kista semakin besar, maka perut juga membesar. Kista ada yang berbahaya hingga menjadi kanker, tetapi juga ada tumor jinak kista,” terangnya.

Pasien berinisial S yang mengidap tumor kista itu, mengeluh tidak haid dan perut semakin besar sejak 2019. Keluhan di bagian perut itu, lama-lama juga semakin berat.

”Pasien S ini datang dan cerita semua yang dialami saat datang ke Poli Kandungan RSUD Genteng,” terang dr Rendy.

nic-Asiah-Aswin-Kabid-Yanmed-RSUD-Blamba

dr Hj Siti Asiyah Anggraeni MMRS FISQua. (Asiyah RSUD)

Dari keluhan itu, dilakukan pemeriksaan USG dan didapatkan kesan simple cyst sebagai penanda tumor rendah (kesan jinak).

Dari hasil pemeriksaan, akhirnya diputuskan untuk dilakukan tindakan operasi dengan melibatkan dr Nurul Huda SpB, dr Komang Ayu SpAn, dan tim bedah RSUD Genteng.

”Alhamdulillah, operasi berhasil. Tim kami berhasil mengangkat giant tumor berukuran 25 cm x 25 cm dengan berat 7,1 kilogram dari dalam perut pasien,” ungkap dr Rendy.

Sebelumnya, tim bedah RSUD Genteng juga sukses melaksanakan operasi tumor pada Senin (29/1) lalu. Saat itu, tim bedah yang dipimpin dr Kamalia Hasanah SpOG MKed Klin, berhasil mengangkat tumor ovarium berukuran 40 cm x 20 cm dengan berat 4.910 gram atau 4,9 kilogram.

Pasien berinisial H asal Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

”Ini operasi besar,” terang Direktur RSUD Genteng dr Hj Siti Asiyah Anggraeni MMRS FISQua.

Pengangkatan giant tumor dengan berat 4,9 kilogram merupakan kasus pertama di RSUD Genteng. Asiyah bersyukur, tumor dengan ukuran sebesar itu dapat diambil dari pasien dengan aman dan sukses. ”Ini kasus pertama, tumor terbesar yang ditangani RSUD Genteng,” ucapnya kala itu. (rei/abi/c1)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – RSUD Genteng kembali menunjukkan kualitasnya dalam bidang kesehatan.

Rumah sakit pelat merah yang berlokasi di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tersebut berhasil melakukan operasi pengangkatan giant tumor berukuran 25 centimeter (cm) x 25 cm pada Jumat (23/2) lalu.

Tumor kista dengan berat 7,1 kilogram itu diangkat melalui operasi oleh tim bedah RSUD Genteng yang dipimpin dr Y. Rendy Tarigan SpOG dengan pasien berinisial S, 52, asal Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

”Mulanya pasien datang ke Poli Kandungan RSUD Genteng dengan keluhan perut membesar setahun lebih,” ujar Direktur RSUD Genteng dr Hj Siti Asiyah Anggraeni MMRS FISQua.

Menurut Asiyah, pasien tersebut sebenarnya sudah mengetahui terkena kista sejak empat tahun yang lalu.

Namun, baru memberanikan diri untuk periksa setelah perutnya semakin membesar.

”Pasien mengeluhkan nyeri pada perutnya yang semakin membesar, katanya perut kram dan mual,” terangnya.

Akibatnya, pasien tidak dapat mengonsumsi makanan dengan jumlah pada umumnya. Lima sendok makan sudah merasa kenyang.

”Dari hasil pemeriksaan, akhirnya diputuskan untuk dilakukan operasi. Proses operasi berlangsung selama 95 menit,” jelas Asiyah.

Dari laporan tim bedah, imbuh Asiyah, ada beberapa kendala saat pelaksanaan operasi. Di antaranya ada pelekatan kista dengan usus.

Usus buntu juga ikut melekat dan meradang, sehingga perlu tindakan apendektomi.

Pasien S mengaku perutnya mulai membesar sejak empat tahun lalu. Awal gejalanya, perut bagian bawah membuncit, nyeri saat menstruasi, hingga gangguan BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil).

”Bila ada gejala seperti itu, lebih baik segera diperiksakan. Waspada itu menjadi tanda tumor yang berkembang ganas,” saran Asiyah.

Saat ini kondisi S telah membaik dan sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya di Desa Jambewangi.

Meski operasi berjalan sukses, dr Asiyah meminta pasien S untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat. ”Kondisi pasien cukup baik, sudah kami izinkan pulang,” ungkapnya.