KOMPAS.com – Lebih dari 1.000 penari gandrung akan tampil dalam perhelatan Gandrung Sewu di Pantai Boom Marina di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (26/10/2024).
“Gandrung Sewu adalah salah satu budaya yang digelar oleh Banyuwangi sebagai atraksi pariwisata. Gandrung sewu juga menjadi ajang konsolidasi budaya sekaligus upaya melakukan pelestarian dan regenerasi kesenian Gandrung,” ujar Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah lewat keterangan resmi, dikutip Senin (21/10/2024).
Baca juga: Taman Gandrung Terakota Banyuwangi: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Paket
Bertemakan “Payung Agung”, Gandrung Sewu tahun ini terinspirasi dari beragam etnis yang ada di kabupaten tersebut, mulai dari osing jawa sampai bali.
Untuk diketahui, Gandrung Sewu sudah diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak tahun 2012. Kemudian mulai tahun 2023, Gandrung Sewu masuk acara unggulan Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Antusiasme masyarakat terkait acara ini disebut tak pernah surut tiap tahun. Bahkan, siswa yang berperan sebagai penari gandrung pun dikatakan terus bertambah sampai penyelenggara harus mengadakn seleksi.
“Inilah salah satu bentuk regenerasi pelaku seni yang terus kita lakukan. Inshaallah Banyuwangi tidak terlalu khawatir akan keberlanjutan kesenian daerahnya,” ucap Sugirah.
Baca juga:
Rangkaian Gandrung Sewu dimulai dari hari Kamis
Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Taufik Rohman menuturkan, rangkaian acara Gandrung Sewu dimulai sejak Kamis (24/10/2024) berupa Padang Ulanan sebagai apresiasi tari dan musik tradisi pada pukul 14.00 WIB.
Selanjutnya pada Jumat (25/10/2024) ada Meras Gandrung pukul 16.00 WIB, disusul oleh Pagelaran Wayang Gagrak Banyuwangi pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Festival Gandrung Sewu Digelar Lagi Usai Absen 2 Tahun
“Pagelaran kolosal Gandrung Sewu akan berlangsung 26 Oktober mulai pukul 13.00 WIB di tepi Pantai Marina Boom,” kata Taufik.
Ia melanjutkan, penampilan tersebut menceritakan kehidupan rukun para penari gandrung yang berasal dari berbagai suku di Banyuwangi.
“Keragaman suku ini akan divisualisasikan oleh para penari gandrung dengan menarikan tarian dari suku-suku tersebut diiringi lagu daerahnya masing-masing. Ini kan menjadi atraksi yang menarik, bagaimana seni budaya dari berbagai suku di Banyuwangi kita visualisasikan dalam sebuah koreografi yang apik dalam payung besar Gandrung Sewu,” terang dia.
Baca juga:
View this post on Instagram
A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.