BANYUWANGI, Jurnalnews – MH (56), warga Dusun Pengundangan, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi ditemukan tewas dengan leher terikat di dalam rumah. Diduga korban depresi sehingga nekat mengakhiri hidup lewat gantung diri.
Jasad korban baru diketahui oleh Endang Ernawati (41), kerabat korban pada Minggu (05/11) sore kemarin. Yang curiga lantaran rumah yang didiami korban dalam kondisi padam.
“Sekira jam 17.00 WIB, kerabat korban melihat lampu rumah belum menyala,” ujar Kapolsek Glenmore AKP Satrio Wibowo, Senin (06/11/2023).
Curiga melihat lampu rumah tak kunjung dinyalakan jelang petang, kerabat korban mencoba mengkroscek lewat belakang rumah. Sempat memanggil korban, namun tak direspon.
Satrio menambahkan, saksi kemudian masuk ke dalam rumah korban. Dan kaget melihat posisi tubuh korban dalam keadaan menggantung.
“Ketika masuk (ke dalam rumah korban), saksi melihat korban sudah dalam keadaan menggantung di penyangga atau pilar kayu mengunakan ikat pinggang,” terangnya.
Melihat kondisi tergantung dan sudah tak bernyawa, lanjut Satrio, saksi bersama tetangga lain kemudian menurunkan jasad MH. Lantas melapor ke kepala dusun setempat untuk selanjutnya diteruskan kepada polisi.
Saat polisi bersama petugas medis Puskesmas Sepanjang menuju TKP, jasad korban lebih dulu telah dimakamkan pihak keluarga. Satrio menyatakan, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan terlampir.
“Dari pihak keluarga korban menyatakan menerima atas meninggalnya korban dan menolak untuk di outopsi (surat pernyataan terlampir),” katanya.
Diperoleh keterangan dari pihak keluarga, bahwa bahwa korban menderita penyakit stroke menahun. Sehingga membuat korban kesusahan untuk berkomunikasi.
Diduga penyakitnya ini yang mendasari niatan korban nekat mengakhiri hidup. Satrio menyebut, korban sebelumnya pernah melakukan upaya percobaan bunuh diri, namun gagal.
“Sekitar lima tahun yang lalu pernah mencoba bunuh diri,” tandasnya. (Eko//JN).
