Banyuwangi, Jurnalnews – Momentum pertemuan semester pertama Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) Muncar dimanfaatkan pembina untuk mengumpulkan berbagai instansi dan elemen se kecamatan Muncar untuk curah pendapat guna menciptakan kawasan yang nyaman,aman dan sehat.
Camat Muncar Trisetia Supriyanto, S.STP,M.Si melalui Sekcam H. Adlin Khoiri menyampaikan Muncar termasuk kawasan yang besar dan komplek, dengan jumlah penduduk terbanyak pertama se kabupaten Banyuwangi. Kesemuanya bisa hidup gotong royong dan saling kolaborasi melalui sinergi pemangku kepentingan. Hingga model sampah sistemik Desa Tembokrejo bisa jadi model sukses Piala Adipura dan beberapa tatanan jadi titik pantau verikator nasional Kabupaten Banyuwangi raih Wistara sebagai kabupaten sehat.
Tampil sebagai Narasumber Dewi Anggorowati dan Pipit Haryono dari Forum Banyuwangi Sehat. Pengurus TP PKK Kabupaten Banyuwangi itu sampaikan topik tentang kelembagaan pokja desa sehat,9 tatanan sehat,umkm halal.
“Tim Pelaksana UKS di sekolah perlu diberi SK, tak sekedar ruangan. Ada anggaran dan kegiatan yang mendorong kampanye perilaku hidup bersih dan sehat.Dan UKS beda dengan PMR. Ayo ikuti pelatihan pembina UKS bareng dinas pendidikan, promotor Stikes dan FBS, ” ajak pria yang aktif di Saka Bhakti Husada ini dihadapan banyak kepala sekolah/madrasah yang hadir.
Saat Dialog Laela dari Puskesmas Tapanrejo sampaikan di wilayahnya ada banyak kasus DBD dan masih ada 2 kematian ibu saat melahirkan serta stunting.
“Ini bukan soal angka,tapi menggambarkan pelayanan dan situasi kesehatan di suatu wilayah.Kita perlu saling suport untuk kualitas kesehatan masyarakat, “ungkapnya.
Sedang Salim dari Kepala Pelabuhan Muncar berharap ada IPAL komunal untuk atasi limbah dan polusi di Muncar disamping banyak menanam pohon besar seperti trembesi yang bisa menyerap aroma khas dari industri maritim. Ditambahkan oleh Lettu Eddi Danpos AL untuk ada gerakan menanam mangrove untuk ekosistem biota laut dan kurangi abrasi.
“Dan dengan potrek tumpukan sampah di sekitar kantor,sekcam dan kru sigap untuk membersihkan karena ini juga kehormatan. Maaf dan terima kasih, “katanya.
Sedang Penyuluh KUA Anang Ma’ruf butuh sosialisasi dan silaturahim untuk sukses berkahnya program sertifikat halal dan program kerja lainnya.
Di pamungkas acara, sekcam yang pimpin diskusi dengan audience utusan sekdes dan kesra desa itu juga beri kesempatan Ketua GP Ansor Ainur Ridho dan Ketua Panitia Achmadi yang mau adakan lomba takbiran keliling tradisional di malam lebaran Idul Adha. Maksimal sound corong toa yang diangkut gerobak atau becak.
“Tak boleh truk, pikap, motor roda 3 atau bentor. Syiar yang siarannya tak dilarang. Hadiahnya kambing qurban, “tuturnya. (Bung Aguk/PH/JN).