SMAW, MIG, TIG, SAW: Jenis Bahan Pengelas untuk Setiap Proses

RadarBanyuwangi.id – Bahan pengelas atau filler material memainkan peran krusial dalam setiap proses pengelasan, karena berfungsi sebagai “jembatan” yang menyatukan dua potongan logam.

Mulai dari elektroda berpelapis pada SMAW, kawat polos pada MIG/TIG, hingga kawat tubular berfluks dan fluks granula pada SAW, tiap jenis dirancang khusus untuk mengoptimalkan penetrasi busur, kontrol panas, dan kualitas sambungan.

Pemilihan bahan yang tepat apakah baja karbon, stainless steel, aluminium, atau paduan tembaga menentukan kekuatan tarik, ketahanan korosi, serta efisiensi produksi, sehingga memahami karakteristik kimia dan mekaniknya menjadi langkah awal penting sebelum memulai pekerjaan las apa pun.

1. lektroda Berpelapis (Covered Electrodes)

Kategori & Fungsi

Elektroda berpelapis digunakan pada Shielded Metal Arc Welding (SMAW); lapisan fluksnya melindungi kolam las dari oksidasi dan polutan udara. Label ANSI/AWS mengidentifikasi tipe lapisan acid (A), rutile (R), cellulosic (C), atau kombinasi seperti RC, RR.

Contoh Populer

E6010: Fluks selulosik, penetrasi dalam, ideal untuk aplikasi struktural dan perbaikan pipa.

E7018: Fluks dasar (low-hydrogen), menghasilkan kerapatan rendah retak, cocok untuk baja tegangan tinggi.

2. Kawat atau Batang Polos (Bare Electrode Wire/Rod)

– Gas Metal Arc Welding (GMAW/MIG)

Kawat polos yang dipasok kontinu digunakan pada MIG dengan gas pelindung argon/CO₂. Kawat ER70S-6 umum untuk baja karbon.

– Gas Tungsten Arc Welding (GTAW/TIG)

Batang polos ER308L untuk stainless steel dan ER4043 (Al-Si) atau ER5356 (Al-Mg) untuk aluminium.

3. Kawat Tubular Berfluks (Flux‑Cored Arc Welding)

Kawat tubular berisi fluks di dalamnya, dioperasikan dengan atau tanpa gas pelindung. Tipe FCAW‑G (gas-shielded) dan FCAW‑S (self-shielded) dipilih tergantung akses lokasi dan kebutuhan penetrasi.

4. Fluks Las (Submerged Arc Welding)

Fluks korosi rendah untuk SAW (Submerged Arc Welding) berupa butiran halus yang menutup busur las, meningkatkan laju deposisi dan kualitas sambungan.

5. Batang Las Oksiasetilena

Untuk oxy‑fuel welding, batang las polos dari baja lunak atau paduan khusus (aluminium, tembaga) dilelehkan oleh nyala api asetilena-oksigen 3.000 °C. Material ini mudah diatur dan populer untuk perbaikan ringan.

6. Logam Pengisi Brazing

Dalam brazing, logam pengisi (braze alloys) seperti Cu‑Zn (kuningan), Al‑Si, silver alloys, dan nickel‑based alloys dipilih berdasarkan titik lebur lebih rendah dari logam dasar. Filler tersedia sebagai rod, pasta, atau preform; contohnya brazing foil amorf untuk kualitas sambungan tinggi.

7. Pertimbangan Pemilihan