Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sudah Dicabuli Kakek, Masih Diperkosa Paman, Gadis Banyuwangi Ini Lapor Polisi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

NASKAH ID – Seorang gadis berusia 17 tahun asal Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi korban kekerasan seksual dilingkungan keluarga. Gadis berinisial EN ini bahkan sampai mengalami depresi akibat kelakuan bejat dua orang pria. Bukannya mengayomi dan melindungi, dua orang pria ini malah tega melampiaskan birahinya kepada EN.

Baca Juga: Waspada Predator Anak! Penjual Mainan di Banyuwangi Tertangkap Cabuli 21 Siswi SD

1. Ratusan kali dicabuli kakek, terpaksa bertahan untuk bisa makan

Dikonfirmasi kabarbanyuwangi.info, Kuasa hukum korban Ahmad Rifai mengatakan jika status EN dengan pelaku bukanlah keluarga dekat. Melainkan sebatas saudara dari buyut. Sejak masih di bangku SMP, korban yang merupakan warga asli Kabupaten Jember ini sudah tinggal di Banyuwangi. Lalu sejak Maret 2022, korban tinggal bersama kakeknya yang berinisial S (60).

“Istilahnya ngampung hidup di rumah saudaranya di Banyuwangi karena korban ingin kuliah. Korban memanggil kakek ini dengan sebutan Abah,” kata Rifai, Jumat (17/2/2023).

Sejak saat itulah, korban EN mengalami tindakan asusila oleh si kakek. Rifai menjelaskan, korban bahkan sampai menerima perlakuan tersebut hingga 3 kali setiap minggunya. Berkali-kali pula korban melakukan penolakan dan perlawanan, namun dia tak berdaya.

“Dan kondisi ini terus berlalu hingga Januari 2023 lalu, mungkin puluhan atau bahkan bisa ratusan kali. Korban terpaksa bertahan karena alasan takut dan tertekan. Selain itu kuasa rumah kan ada kakeknya, sedangkan korban hanya ngampung tinggal,” ungkap Rifai.

2. Korban juga dijebak anak si kakek, lalu diperkosa

Tedjo, panggilan akrab Rifai, mengatakan jika pada Jumat 3 Februari 2023, korban juga mengalami pemerkosaan. Pelakunya, adalah AR (22) yang notabene merupakan paman sekaligus anak si kakeknya. Korban dijebak oleh AR dengan modus minta tolong menjemputnya di stasiun Banyuwangi Kota.

“Saat itu AR meminta tolong kepada korban agar menjemputnya di stasiun. Namun ternyata bukan di stasiun tapi sebuah homestay depan stasiun,” ungkap Rifai.

Menurut Rifai, korban sempat menolak dan mencoba kabur dengan mendorong AR. Namun, korban tak kuasa saat mencoba memberontak. Pada situasi tersebut, korban benar-benar merasa ketakutan akan terjadi suatu hal buruk yang membahayakan nyawanya. Hingga akhirnya pemerkosaan dilakukan oleh AR kepadanya.

“Korban percaya saja karena dianggapnya kan sudah keluarga. Namun di dalam homestay itu, korban ditindih dengan keadaan celana AR yang sudah melorot,” jelas Rifai.

3. Serangan psikis, korban traumatik berat

Lepas diperkosa, korban cuman bisa menangis. Kemudian dirinya bergegas pergi keluar dari homestay tersebut. Sejak saat itu, menurut informasi yang diperoleh, korban tak lagi berani pulang ke rumah si kakek. Kabarnya, korban benar-benar menderita traumatik yang mendalam akan kejadian tersebut.

source