TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, pada Rabu (2/7/2025) hingga kini menyisakan duka mendalam hingga memunculkan sejumlah pertanyaan. Salah satu yang menjadi tanda tanya besar itu, terkait akurasi daftar manifes penumpang kapal, di mana sejumlah korban ditemukan tidak masuk dalam daftar manifes.
Sebelumnya, terkait daftar manifes KMP Tunu Pratama Jaya yang tidak sinkron tersebut sempat disinggung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi pada konferensi pers yang digelar pada, Kamis (3/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut Dudy menyatakan, jika daftar yang dia terima yaitu sebanyak 65 orang yang berada dalam KMP Tunu Pratama Jaya. Terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal. Termasuk 22 kendaraan yang terdiri dari kendaraan Gol II 1 unit, kendaraan Gol IV A 4 unit, kendaraan Gol IV B 3 unit, kendaraan Gol V B 3 unit, kendaraan Gol VI B 3 unit, dan kendaraan Gol VII 8 unit.
“Untuk data manifes akan kami selidiki dan mendata ulang apakah ada penumpang yang tidak tercatat atau ada penumpang yang selamat tapi tidak melapor. Sementara kami fokus kepada penyelamatan korban,” katanya dalam konferensi pers, Sabtu (5/7/2025).
Sementara itu, Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) R. Eko Suyatno juga masih berpatok dalam proses pencarian dan penyelamatan dengan memegang data yang ada.
“Kami upayakan secara maksimal untuk menemukan korban. Untuk itu kepada semuanya jika menemukan orang terdampar atau lainya bisa konfirmasi ke kami, agar bisa kami rekonfirmasi,” tuturnya.
Sejauh temuan jurnalis TIMES Indonesia dilapangan, hingga saat ini ada beberapa keluarga korban yang mengaku bahwasanya orang terdekatnya yang berada di KMP Tunu Pratama Jaya tidak termasuk dalam daftar manifes.
Seperti, salah satu korban yang ikut dalam insiden tersebut adalah Fauzey bin Awang (50), Warga Negara (WN) Malaysia yang sedang dalam perjalanan pulang ke negaranya setelah mengunjungi istrinya, Yatini (60), di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.
Dari keterangan Yatini, nama suaminya tersebut tidak tercantum dalam daftar manifes penumpang kapal. Namun nomor kendaraan mini bus atau travel yang ditumpangi Fauzey menuju bandara di Bali tercatat berada di dalam kapal yang tenggelam.
Hingga kini selama 3 hari keluarga Fauzey masih setia menunggu korban di Pelabuhan.
Nama lain yang muncul dalam daftar penemuan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yaitu Elok Rimantini selaku pekerja kantin kapal juga tidak masuk dalam daftar manifes.
Adapun dari hasil pencocokan daftar manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya dengan daftar korban yang telah terkonfirmasi ditemukan oleh tim Basarnas. Terdapat sejumlah nama yang diduga tidak terdaftar di manifes diantaranya, Saroji, Mansun, Romi Alfa Hidayat, Supardi, Abu Khoiri, M. Farid Wajdi, Erick Imbawani, Ansori, Wajihi, Syamsul Hidayat, Deny Hermanto, Bejo Santoso, Febriani, Imron, Ricky Prayuda, Eka Toniansyah, Wahyudi, Cahyani, Fitri April Lestari dan Afnan A. Mustafa.
Hingga saat ini Basarnas, dan instansi terkait yang tergabung dalam upaya pencarian masih berfokus pada proses pencarian dan pertolongan. Terkait data manifes KMP Tunu Pratama Jaya masih dalam pendataan ulang. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Faizal R Arief |