CLURING, Jawa Pos Radar Genteng – Temu kangen anggota klub motor CB yang digelar di lokasi Wisata Djawatan, Dusun Purwosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, mengganggu ketenangan warga lainnya, Minggu (19/2). Ratusan pemotor itu banyak yang menggunakan knalpot brong atau tidak sesuai standar.
Kapolsek Cluring, AKP Eko Darmawan, yang sedang melakukan pengamanan bersama Koramil dan Satpol PP Kecamatan Cluring, mengatakan sudah memberikan imbauan pada penyelenggara kegiatan. “Sudah diimbau untuk menggunakan knalpot standar,” cetusnya.
Meski telah diberikan imbauan, ternyata tidak semua peserta temu kangen yang datang dari berbagai daerah di Banyuwangi dan Jember itu mau mendengarkan. Buktinya, masih banyak yang memasang knalpot brong. “Tidak ada penindakan untuk peserta yang masih memakai knalpot brong,” tuturnya.
Anehnya, dalam temu kangen di tempat wisata favorit di Kota Gandrung itu, panitia mengadakan lomba suara knalpot brong. “Lomba suara knalpot brong diadakan di lokasi, tidak dijalanan,” cetus salah satu peserta temu kangen pemilik motor CB, Nur Hadi, 25, asal Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng.
Karena ada lomba suara knalpot brong itu, kata dia, beberapa kendaraan milik peserta sudah dimodifikasi dengan knalpot brong. “Tidak memungkinkan diganti dengan knalpot standar, sehingga di perjalanan mengeluarkan suara berisik dan mengganggu pengendara lain,” tuturnya.
Nur Hadi mengaku minta maaf apabila suara berisik dari knalpot brong peserta temu kangen pemilik motor CB itu telah mengganggu pengendara lainnya. “Kami minta maaf jika ada pengendara yang terganggu,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.(gas/abi)
