RADARBANYUWANGI.ID – FC Tokyo sedang dalam periode sulit. Tiga laga terakhir berakhir dengan tiga kekalahan dan kebobolan sembilan gol.
Terbaru, mereka tumbang 0-3 dari Kyoto Sanga dalam laga yang menyisakan luka mendalam.
Sejak menit awal, Kyoto tampil dominan. Mereka menekan tinggi, bermain cepat dengan bola-bola panjang, dan memenangi banyak duel satu lawan satu.
Baca Juga: Kenapa Kita Bisa Mimpi Membunuh Orang? Ternyata Ini Arti Psikologisnya!
Hasilnya, gol pertama tercipta lewat umpan silang pada menit ke-32. Dua gol tambahan lahir di babak kedua akibat kesalahan saat membangun serangan di bawah tekanan.
FC Tokyo terlihat kehilangan arah. Jarak antar pemain renggang, lini depan kesulitan membangun serangan, dan koordinasi lini belakang kacau.
Meski kalah telak, para suporter tetap setia memberikan dukungan dari belakang gawang. Mereka terus menyanyikan yel-yel semangat yang menggema hingga pertandingan usai.
Baca Juga: SMKN 1 Banyuwangi Gelar Pictografest 2025 di Gedung Juang 45, Tampilkan Karya Siswa Berbakat
“Itu adalah momen yang sangat penting bagi kami,” ujar kiper Go Hatano, mengenang bagaimana nyanyian suporter menjadi cambuk semangat bagi para pemain yang tertunduk kecewa.
Usai kekalahan itu, jeda kompetisi selama dua pekan dimanfaatkan tim untuk berbenah. Atmosfer latihan berubah total. Bek senior Masato Morishige menegaskan tekadnya.
“Kami harus berjuang mati-matian. Untuk fans, untuk klub, kami ingin menang.”
Kabar baik juga datang dari panggilan timnas. Kota Tawaratsumida dan Yuto Nagatomo dipanggil memperkuat timnas Jepang menuju Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Ada Apa dengan Voli Banyuwangi? Sampai-Sampai Kapolda Jatim Turun Langsung!
Tawaratsumida bahkan sudah mencatatkan debutnya. Sementara dua pemain muda, Maki Kitahara dan Masataka Kobayashi, juga mencicipi level internasional bersama timnas usia muda Jepang.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – FC Tokyo sedang dalam periode sulit. Tiga laga terakhir berakhir dengan tiga kekalahan dan kebobolan sembilan gol.
Terbaru, mereka tumbang 0-3 dari Kyoto Sanga dalam laga yang menyisakan luka mendalam.
Sejak menit awal, Kyoto tampil dominan. Mereka menekan tinggi, bermain cepat dengan bola-bola panjang, dan memenangi banyak duel satu lawan satu.
Baca Juga: Kenapa Kita Bisa Mimpi Membunuh Orang? Ternyata Ini Arti Psikologisnya!
Hasilnya, gol pertama tercipta lewat umpan silang pada menit ke-32. Dua gol tambahan lahir di babak kedua akibat kesalahan saat membangun serangan di bawah tekanan.
FC Tokyo terlihat kehilangan arah. Jarak antar pemain renggang, lini depan kesulitan membangun serangan, dan koordinasi lini belakang kacau.
Meski kalah telak, para suporter tetap setia memberikan dukungan dari belakang gawang. Mereka terus menyanyikan yel-yel semangat yang menggema hingga pertandingan usai.
Baca Juga: SMKN 1 Banyuwangi Gelar Pictografest 2025 di Gedung Juang 45, Tampilkan Karya Siswa Berbakat
“Itu adalah momen yang sangat penting bagi kami,” ujar kiper Go Hatano, mengenang bagaimana nyanyian suporter menjadi cambuk semangat bagi para pemain yang tertunduk kecewa.
Usai kekalahan itu, jeda kompetisi selama dua pekan dimanfaatkan tim untuk berbenah. Atmosfer latihan berubah total. Bek senior Masato Morishige menegaskan tekadnya.
“Kami harus berjuang mati-matian. Untuk fans, untuk klub, kami ingin menang.”
Kabar baik juga datang dari panggilan timnas. Kota Tawaratsumida dan Yuto Nagatomo dipanggil memperkuat timnas Jepang menuju Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Ada Apa dengan Voli Banyuwangi? Sampai-Sampai Kapolda Jatim Turun Langsung!
Tawaratsumida bahkan sudah mencatatkan debutnya. Sementara dua pemain muda, Maki Kitahara dan Masataka Kobayashi, juga mencicipi level internasional bersama timnas usia muda Jepang.