Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

TKI Asal Tegaldlimo Meninggal di Hongkong

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Satu lagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi meninggal di negara tempatnya bekerja. Kali ini, yang meninggal itu Yayuk Nugraheni (50) warga Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, Yayuk yang bekerja sebagai buruh migran di Hongkong itu, jenazahnya tiba di kampung halaman dengan diantar ambulans milik Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Surabaya, Rabu (29/7/2020) kemarin.

Dalam proses pemulangan korban, juga dibantu oleh Tim dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banyuwangi. Selain itu, proses pemakaman korban juga dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) Covid-19.

“Yayuk meninggal di Hongkong karena sakit kanker paru-paru,” ujar ketua SBMI Banyuwangi, Muhammad Iqbal.

Menurut Iqbal, Yayuk meninggal pada 19 Juli 2020 di RS Princess Margaret, itu sesuai dengan surat kematiannya.

“Dari surat itu, pihak KJRI Hongkong melakukan pemulangan dengan koordinasi seluruh pihak,” katanya.

Dalam pemulangan itu, jelas dia, SBMI Banyuwangi membantu hingga pemakaman menggunakan prosedur Covid-19. Itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid- 19.

“Tetap gunakan prosedur Covid-19, sebagai upaya antisipasi,” terangnya.

Camat Tegaldlimo, Sigit Harianto membenarkan ada warganya yang meninggal di negara tempatnya bekerja. Dari keterangan yang diterima, TKI ini tidak terkonfirmasi Covid-19. Tapi untuk mengantisipasi pemakaman dilakukan sesuai prosedur Covid-19.

“Hanya antisipasi saja, bukan pasien Covid-19,” cetusnya.

Sesuai surat kematiannya, jelas dia, Yayuk meninggal karena sakit kanker paru-paru. Dan itu sesuai dengan keterangan keluarganya yang menyebut, Yayuk ini memiliki riwayat sakit kanker.

“Memang menderita kanker, saat jadi TKI di Hongkong sakitnya semakin parah hingga meninggal,” jelasnya.