sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabar menggembirakan datang dari proyek infrastruktur strategis nasional di Jawa Timur.
Sebuah jalan tol baru sepanjang 44,17 kilometer tengah dibangun di wilayah Kediri–Tulungagung dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.
Proyek ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam mempercepat konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan hadirnya tol baru tersebut, waktu tempuh dari Kediri ke Tulungagung yang sebelumnya mencapai 2 jam kini dapat dipangkas menjadi hanya sekitar 30 menit.
Tol ini juga akan menjadi akses utama menuju Bandara Dhoho Kediri, dengan jarak tempuh yang hanya sekitar 1 jam dari berbagai wilayah sekitar.
Baca Juga: Mulai 1 Desember! KAI Daop 9 Jember Ubah Jadwal Kereta, Pemesanan Tiket Desember Sementara Ditutup
Investasi Triliunan dan Termasuk Proyek Strategis Nasional
Proyek tol Kediri–Tulungagung memiliki nilai investasi fantastis, yakni mencapai Rp10,256 triliun, dengan masa konsesi selama 50 tahun.
Proyek ini dikategorikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mencakup tahap pengadaan lahan, konstruksi, operasional, hingga pemeliharaan.
Tol ini merupakan lanjutan dari ruas Jalan Tol Kertosono–Kediri, sekaligus mendukung konektivitas kawasan industri dan pariwisata di Jawa Timur bagian selatan.
Proyek ini dibangun di daerah dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sekitar Rp2.492.811 atau sekitar Rp2,49 juta per bulan, yang menunjukkan potensi besar peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui efek ekonomi dari pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Magang Bergaji UMK Batch 2 Dibuka Hari Ini! Cek Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya Biar Nggak Gagal!
Dikerjakan oleh PT Gudang Garam Tbk dan Surya Sapta Agung Tol
Pembangunan tol ini diinisiasi oleh PT Gudang Garam Tbk dan dikelola oleh PT Surya Sapta Agung Tol.
Sumber: radar surabaya, wikagedung.co.id
Page 2
Kedua perusahaan ini juga sebelumnya terlibat dalam pembangunan Bandara Dhoho Kediri, yang menjadi bagian integral dari sistem transportasi terpadu di wilayah tersebut.
Meski ditargetkan beroperasi penuh pada 2026, akses tol menuju Bandara Dhoho disebut kemungkinan sudah bisa digunakan mulai Oktober 2025.
Baca Juga: MKD DPR RI Jatuhkan Sanksi Etik, Ini Daftar Lengkap Lima Anggota DPR yang Disidang
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Tol Kediri–Tulungagung diharapkan dapat menjadi katalis bagi peningkatan mobilitas logistik dan investasi daerah, serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar.
Dengan adanya infrastruktur ini, biaya distribusi dan waktu perjalanan antarwilayah di Jawa Timur bagian selatan akan semakin efisien, mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, industri, dan perdagangan.
Pemerintah menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya soal mempercepat perjalanan, tetapi juga bagian dari visi besar untuk membangun konektivitas dan pemerataan ekonomi di Indonesia.
Dengan target penyelesaian 2026, tol Kediri–Tulungagung akan menjadi tol strategis yang memperkuat akses selatan Jawa Timur, sekaligus membuka peluang besar bagi ekonomi regional dan nasional. (*)
Sumber: radar surabaya, wikagedung.co.id
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kabar menggembirakan datang dari proyek infrastruktur strategis nasional di Jawa Timur.
Sebuah jalan tol baru sepanjang 44,17 kilometer tengah dibangun di wilayah Kediri–Tulungagung dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.
Proyek ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam mempercepat konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan hadirnya tol baru tersebut, waktu tempuh dari Kediri ke Tulungagung yang sebelumnya mencapai 2 jam kini dapat dipangkas menjadi hanya sekitar 30 menit.
Tol ini juga akan menjadi akses utama menuju Bandara Dhoho Kediri, dengan jarak tempuh yang hanya sekitar 1 jam dari berbagai wilayah sekitar.
Baca Juga: Mulai 1 Desember! KAI Daop 9 Jember Ubah Jadwal Kereta, Pemesanan Tiket Desember Sementara Ditutup
Investasi Triliunan dan Termasuk Proyek Strategis Nasional
Proyek tol Kediri–Tulungagung memiliki nilai investasi fantastis, yakni mencapai Rp10,256 triliun, dengan masa konsesi selama 50 tahun.
Proyek ini dikategorikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mencakup tahap pengadaan lahan, konstruksi, operasional, hingga pemeliharaan.
Tol ini merupakan lanjutan dari ruas Jalan Tol Kertosono–Kediri, sekaligus mendukung konektivitas kawasan industri dan pariwisata di Jawa Timur bagian selatan.
Proyek ini dibangun di daerah dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sekitar Rp2.492.811 atau sekitar Rp2,49 juta per bulan, yang menunjukkan potensi besar peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui efek ekonomi dari pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Magang Bergaji UMK Batch 2 Dibuka Hari Ini! Cek Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya Biar Nggak Gagal!
Dikerjakan oleh PT Gudang Garam Tbk dan Surya Sapta Agung Tol
Pembangunan tol ini diinisiasi oleh PT Gudang Garam Tbk dan dikelola oleh PT Surya Sapta Agung Tol.
Sumber: radar surabaya, wikagedung.co.id
