sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Perjalanan sejumlah kereta api dari dan menuju Jember mengalami keterlambatan cukup signifikan akibat insiden truk tangki bermuatan semen curah terguling di dekat jalur rel antara Stasiun Porong (PR) dan Stasiun Bangil (BG), Kamis sore (13/11).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.20 WIB di Km 44+3 wilayah Daop 8 Surabaya itu menimbulkan rintang jalan dan mengganggu kelancaran operasional kereta api.
“Kami atas nama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan akibat insiden tersebut,” ujar Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (13/11).
Cahyo menegaskan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Daop 8 Surabaya dan seluruh unsur terkait untuk menangani dampak insiden secepat mungkin.
“Kami segera berkoordinasi dengan PPKA Bangil, PPKA Porong, Unit Jalan Rel dan Jembatan Bangil, serta Unit Pengamanan agar evakuasi truk dan pengamanan jalur bisa dilakukan dengan cepat,” jelasnya.
Akibat tergulingnya truk tersebut, dua perjalanan KA mengalami keterlambatan cukup lama, yakni KA Logawa (Purwokerto–Ketapang) dan KA Ranggajati (Cirebon–Jember).
“KA 249 Logawa tujuan Stasiun Ketapang tertahan di Stasiun Porong dengan kelambatan sementara 144 menit, sementara KA 155 Ranggajati tujuan Jember tertahan di Stasiun Sidoarjo dengan kelambatan 35 menit, hingga proses evakuasi selesai,” terang Cahyo.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi truk tangki masih berlangsung di lokasi kejadian.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelanggan, KAI Daop 9 Jember telah menyalurkan Service Recovery (SR) berupa minuman dan makanan ringan kepada penumpang yang terdampak.
“Pemberian SR ini kami lakukan sesuai ketentuan sebagai bentuk kepedulian terhadap kenyamanan pelanggan,” ujarnya.
KAI juga mengimbau masyarakat, khususnya pengemudi kendaraan besar, untuk selalu berhati-hati saat melintas di dekat jalur kereta api.
“Kami mengingatkan agar pengemudi memastikan kendaraan dalam kondisi prima dan mematuhi rambu lalu lintas di sekitar perlintasan KA,” pungkas Cahyo. (*)







