RadarBanyuwangi.id– Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo terpilih, mengajak seluruh pihak untuk menggalakkan penghijauan.
Salah satunya dengan cara mengganti ucapan selamat berbentuk karangan bunga dengan pohon.
Imbauan ini disampaikan Sugiri setelah dirinya ditetapkan sebagai Bupati Ponorogo bersama Wakil Bupati, Lisdyarita.
Baca Juga: Jelang Pelantikan, Bupati dan Wabup Terpilih Ipuk-Mujiono Ikut Gladi Bersih di Monas
“Barangkali ada yang ingin mengucapkan selamat. Biasanya kan banyak bunga berderet-deret. Nah, sekarang, Fren, bunganya diganti dengan pohon,” ujar Sugiri dalam konferensi pers, Rabu (12/2/2025).
Di lingkungan Rumah Pringgitan (rumah dinas Bupati Ponorogo) dan Pendopo Kabupaten Ponorogo, terlihat puluhan hingga ratusan bibit pohon dari berbagai jenis yang sudah disiapkan, tanpa adanya karangan bunga.
Setiap bibit pohon dilengkapi dengan ucapan “Selamat dan sukses atas penetapan Sugiri dan Lisdyarita” yang ditulis dalam ukuran lebih kecil.
Baca Juga: Besok Ipuk-Mujiono Dilantik, Pemkab Banyuwangi Minta Karangan Bunga Ucapan Selamat Diganti Paket Sembako
“Kayak gini black sapote lalu ucapannya kecil. Ini murah meriah. Ada pohon jambu, ada asem, trembesi, apa saja. Nanti pohon itu kita tanam untuk penghijauan,” jelas Sugiri Sancoko dilansir dari pdiperjuangan-jatim.
Sugiri, yang merupakan politisi dari PDI Perjuangan, menjelaskan bahwa alasan di balik imbauan ini adalah untuk memastikan bahwa pohon dapat memberikan manfaat jangka panjang dibandingkan dengan karangan bunga yang biasanya tidak terpakai setelah beberapa waktu.
“Artinya, ketika ucapan selamat menjadi penghijauan, maka ada sumbangsih yang luar biasa untuk alam. Kita nabung oksigen, nabung kehidupan, untuk anak cucu kita,” tambahnya.
Sugiri juga berkelakar, “Ada yang mau ucapin? Mestine enek, lek ra enek kebacut,” yang menunjukkan semangatnya untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam inisiatif ini.
Dengan langkah ini, Sugiri berharap dapat menciptakan kesadaran akan pentingnya penghijauan dan menjaga lingkungan, serta memberikan kontribusi positif bagi generasi mendatang. (*)
