Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

UPDATE: Pelabuhan Ketapang Macet 30 KM, Jalur Nasional Situbondo

update:-pelabuhan-ketapang-macet-30-km,-jalur-nasional-situbondo
UPDATE: Pelabuhan Ketapang Macet 30 KM, Jalur Nasional Situbondo

radarbanyuwangi.jawapos.com – Info terbaru Kamis 17 Juli 2025, akses menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami lumpuh total.

Sejak dua hari terakhir, antrean kendaraan terutama truk logistik, bus, travel, dan kendaraan pribadi mengular hingga puluhan kilometer dari arah Situbondo.

Laporan terbaru, ekor kemacetan sudah sampai pasar Bajulmati, Wongsorejo dengan jarak 25 kilometer dari pelabuhan.

Sementara dari arah Banyuwangi menuju pelabuhan, tercatat kemacetan sepanjang 5 kilometer. Jika ditotal, kemacetan dua arah kurang lebih sepanjang 30 kilometer.

Kemacetan ini bukan hanya panjang, tapi juga penuh ketegangan. Beberapa video yang beredar menunjukkan sopir mulai emosi.

Mereka terlibat cekcok, bahkan adu mulut dengan sesama pengemudi dan petugas karena merasa terjebak terlalu lama tanpa kejelasan.

Baca Juga: Jalur Gumitir Ditutup, Pantura Macet Parah! Lalu ke Banyuwangi Lewat Mana?

Apa Penyebabnya?

Kemacetan parah ini terjadi akibat terbatasnya kapal yang beroperasi di Dermaga LCM ASDP Ketapang. Kondisi ini menyusul insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada awal Juli lalu.

Sejak itu, pihak otoritas memperketat operasional kapal demi keselamatan. Hasilnya, hanya sebagian kecil kapal yang diizinkan beroperasi, itupun dengan kapasitas maksimal 75 persen.

Beberapa kapal bahkan dilarang untuk beroperasi sementara waktu hingga penyelenggara memenuhi standar berlayar.

Selain itu, aksi protes para sopir logistik yang merasa diperlakukan tidak adil dalam sistem antrean juga turut memperparah kemacetan. Mereka menilai pengelola pelabuhan tak transparan soal giliran masuk ke kapal.

Pusat Kemacetan 

Berdasarkan pantauan, antrean paling parah terjadi dari wilayah Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, hingga pintu masuk pelabuhan Ketapang.

Jalur ini merupakan poros nasional Situbondo–Banyuwangi, dan kini dipenuhi kendaraan yang terparkir berjam-jam bahkan berhari-hari.

Paling terdampak adalah sopir truk logistik, terutama pengangkut barang-barang cepat rusak seperti sayur, buah, dan daging beku.


Page 2

Beberapa dari mereka mengaku harus membuang muatannya karena pembusukan selama tertahan dua hari lebih.

Namun, dampaknya juga merembet ke penumpang umum. Banyak pengguna jasa travel dan mobil pribadi yang tak bisa mengejar jadwal kapal atau connecting transportasi dari Bali.

Beberapa keluarga bahkan tertahan di rest area darurat tanpa akses makanan layak atau toilet bersih.

Kepolisian telah menerjunkan lebih dari 100 personel untuk mengurai kemacetan. Mereka ditempatkan di beberapa titik krusial agar kendaraan tak melawan arus atau saling serobot jalur.

Masalah di Pelabuhan Ketapang bukan sekadar macet musiman. Ini mengungkap rapuhnya sistem logistik antarpulau di Indonesia.

Ketika satu pelabuhan terganggu, efeknya bisa meluas hingga ke distribusi bahan pokok, pariwisata, hingga ekonomi UMKM yang menggantungkan diri pada jalur distribusi Jawa–Bali–NTT.

Selain itu, ini jadi peringatan keras bahwa standar keselamatan kapal dan manajemen pelabuhan harus ditinjau ulang.

Jangan sampai tragedi seperti tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya hanya berujung pada pembatasan sepihak yang memperparah kekacauan.

Masyarakat dan pemerintah perlu menuntut sistem transportasi laut yang lebih tangguh, transparan, dan tahan krisis.

Jika tidak, kemacetan puluhan kilometer hari ini bisa jadi bom waktu logistik nasional di masa depan.

Ikuti terus pembaruan situasi Pelabuhan Ketapang hanya di kanal ini.

Jika Anda berada dalam perjalanan ke Bali via Banyuwangi, pertimbangkan opsi penundaan atau jalur alternatif. Jangan abaikan keselamatan dan kenyamanan Anda demi memaksakan jadwal.


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Info terbaru Kamis 17 Juli 2025, akses menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami lumpuh total.

Sejak dua hari terakhir, antrean kendaraan terutama truk logistik, bus, travel, dan kendaraan pribadi mengular hingga puluhan kilometer dari arah Situbondo.

Laporan terbaru, ekor kemacetan sudah sampai pasar Bajulmati, Wongsorejo dengan jarak 25 kilometer dari pelabuhan.

Sementara dari arah Banyuwangi menuju pelabuhan, tercatat kemacetan sepanjang 5 kilometer. Jika ditotal, kemacetan dua arah kurang lebih sepanjang 30 kilometer.

Kemacetan ini bukan hanya panjang, tapi juga penuh ketegangan. Beberapa video yang beredar menunjukkan sopir mulai emosi.

Mereka terlibat cekcok, bahkan adu mulut dengan sesama pengemudi dan petugas karena merasa terjebak terlalu lama tanpa kejelasan.

Baca Juga: Jalur Gumitir Ditutup, Pantura Macet Parah! Lalu ke Banyuwangi Lewat Mana?

Apa Penyebabnya?

Kemacetan parah ini terjadi akibat terbatasnya kapal yang beroperasi di Dermaga LCM ASDP Ketapang. Kondisi ini menyusul insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada awal Juli lalu.

Sejak itu, pihak otoritas memperketat operasional kapal demi keselamatan. Hasilnya, hanya sebagian kecil kapal yang diizinkan beroperasi, itupun dengan kapasitas maksimal 75 persen.

Beberapa kapal bahkan dilarang untuk beroperasi sementara waktu hingga penyelenggara memenuhi standar berlayar.

Selain itu, aksi protes para sopir logistik yang merasa diperlakukan tidak adil dalam sistem antrean juga turut memperparah kemacetan. Mereka menilai pengelola pelabuhan tak transparan soal giliran masuk ke kapal.

Pusat Kemacetan 

Berdasarkan pantauan, antrean paling parah terjadi dari wilayah Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, hingga pintu masuk pelabuhan Ketapang.

Jalur ini merupakan poros nasional Situbondo–Banyuwangi, dan kini dipenuhi kendaraan yang terparkir berjam-jam bahkan berhari-hari.

Paling terdampak adalah sopir truk logistik, terutama pengangkut barang-barang cepat rusak seperti sayur, buah, dan daging beku.