Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Macet 30 KM! Perjalanan Situbondo–Banyuwangi Butuh 16 Jam, Setara Jakarta–Cirebon

macet-30-km!-perjalanan-situbondo–banyuwangi-butuh-16-jam,-setara-jakarta–cirebon
Macet 30 KM! Perjalanan Situbondo–Banyuwangi Butuh 16 Jam, Setara Jakarta–Cirebon

radarbanyuwangi.jawapos.com – Kemacetan ekstrem menuju Pelabuhan Ketapang kian melebar. Kini antrean kendaraan tak lagi hanya menumpuk di sekitar Kalipuro, tetapi sudah menjalar hingga wilayah Taman Nasional Baluran, Situbondo, Kamis (17/7/2025) sore. 

Laporan para sopir menyebut ekor kemacetan sudah mencapai kawasan hutan Situbondo. Tepatnya di pintu masuk Dam Bajulmati. Estimasi dari titik tersebut ke pelabuhan Ketapang mencapai 30 kilometer.

Kondisi ini mengindikasikan kemacetan sudah memasuki tahap darurat transportasi lintas pulau.

Laporan dari warga menyebutkan, tak adanya kapal penyeberangan yang laik berlayar di tengah arus deras Selat Bali menjadi penyebab utama stagnasi arus kendaraan. 

Selama tidak ada kapal yang bisa beroperasi, truk logistik, kendaraan pribadi, dan bus hanya bisa menunggu dan menumpuk di jalur nasional pantura Jawa Timur.

Ancaman Ekonomi: Barang Rusak, Biaya Melejit

Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan kerusakan barang muatan yang terlalu lama berada dalam perjalanan. 

Tidak hanya barang konsumsi, tetapi juga pasokan bahan bakar, pangan, dan material pokok yang biasa disuplai dari Jawa ke Bali, NTB, dan NTT.

“Apakah harga barang-barang logistik akan naik, atau bahkan rusak sebelum sampai tujuan? Ini sangat meresahkan masyarakat, terutama pelaku distribusi,” ujar seorang warga melalui pesan singkat.

Sinyal kenaikan harga barang semakin terasa mengingat jalur darat ini merupakan tulang punggung logistik untuk kawasan Indonesia timur. 

Jika gangguan terus berlanjut, bukan tak mungkin krisis pasokan akan terjadi.

Situbondo–Banyuwangi Setara Jakarta–Cirebon

Kondisi lalu lintas yang makin gila ini juga terekam dari kesaksian warga Wongsorejo. 

Seorang sopir mengaku berangkat dari Wongsorejo pukul 09.00 WIB pagi (16/7), tiba di Jajag pukul 16.00 WIB. Ia butuh waktu 7 jam untuk perjalanan hanya sekitar 90 km.

Pulangnya, dia berangkat pukul 20.30 WIB malam, dan baru tiba kembali di Wongsorejo pukul 14.16 WIB keesokan harinya (17/7). 

Total waktu tempuh 16 jam, setara dengan perjalanan dari Banyuwangi ke Brebes atau Cirebon!


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Kemacetan ekstrem menuju Pelabuhan Ketapang kian melebar. Kini antrean kendaraan tak lagi hanya menumpuk di sekitar Kalipuro, tetapi sudah menjalar hingga wilayah Taman Nasional Baluran, Situbondo, Kamis (17/7/2025) sore. 

Laporan para sopir menyebut ekor kemacetan sudah mencapai kawasan hutan Situbondo. Tepatnya di pintu masuk Dam Bajulmati. Estimasi dari titik tersebut ke pelabuhan Ketapang mencapai 30 kilometer.

Kondisi ini mengindikasikan kemacetan sudah memasuki tahap darurat transportasi lintas pulau.

Laporan dari warga menyebutkan, tak adanya kapal penyeberangan yang laik berlayar di tengah arus deras Selat Bali menjadi penyebab utama stagnasi arus kendaraan. 

Selama tidak ada kapal yang bisa beroperasi, truk logistik, kendaraan pribadi, dan bus hanya bisa menunggu dan menumpuk di jalur nasional pantura Jawa Timur.

Ancaman Ekonomi: Barang Rusak, Biaya Melejit

Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan kerusakan barang muatan yang terlalu lama berada dalam perjalanan. 

Tidak hanya barang konsumsi, tetapi juga pasokan bahan bakar, pangan, dan material pokok yang biasa disuplai dari Jawa ke Bali, NTB, dan NTT.

“Apakah harga barang-barang logistik akan naik, atau bahkan rusak sebelum sampai tujuan? Ini sangat meresahkan masyarakat, terutama pelaku distribusi,” ujar seorang warga melalui pesan singkat.

Sinyal kenaikan harga barang semakin terasa mengingat jalur darat ini merupakan tulang punggung logistik untuk kawasan Indonesia timur. 

Jika gangguan terus berlanjut, bukan tak mungkin krisis pasokan akan terjadi.

Situbondo–Banyuwangi Setara Jakarta–Cirebon

Kondisi lalu lintas yang makin gila ini juga terekam dari kesaksian warga Wongsorejo. 

Seorang sopir mengaku berangkat dari Wongsorejo pukul 09.00 WIB pagi (16/7), tiba di Jajag pukul 16.00 WIB. Ia butuh waktu 7 jam untuk perjalanan hanya sekitar 90 km.

Pulangnya, dia berangkat pukul 20.30 WIB malam, dan baru tiba kembali di Wongsorejo pukul 14.16 WIB keesokan harinya (17/7). 

Total waktu tempuh 16 jam, setara dengan perjalanan dari Banyuwangi ke Brebes atau Cirebon!