Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Video Viral ‘Penjarahan’ di Sibolga, Begini Penjelasan Kepala BNPB dan Kondisi Terkini di Lapangan

video-viral-‘penjarahan’-di-sibolga,-begini-penjelasan-kepala-bnpb-dan-kondisi-terkini-di-lapangan
Video Viral ‘Penjarahan’ di Sibolga, Begini Penjelasan Kepala BNPB dan Kondisi Terkini di Lapangan

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memberikan penjelasan resmi terkait video viral yang menunjukkan warga Sibolga mengambil barang dari sebuah minimarket.

Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut bukan merupakan aksi penjarahan sebagaimana ramai diberitakan.

Menurut Suharyanto, warga mengambil bahan makanan karena kekhawatiran pasokan yang semakin menipis akibat wilayah yang terisolasi dan terbatasnya distribusi logistik.

Ia memastikan tidak ada tindakan perusakan ataupun kekerasan dalam kejadian tersebut.

Meski begitu, ia mengakui bahwa penanganan di Sibolga mendapatkan kritik luas dari masyarakat, terutama di media sosial.

Suharyanto menyatakan bahwa masukan tersebut menjadi catatan penting bagi BNPB untuk meningkatkan efektivitas respons bencana.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan sebelumnya yang menimbulkan kontroversi dan memicu reaksi negatif publik.

Baca Juga: Rekor Tak Terkalahkan Bologna Hancur! Jamie Vardy Bikin Geger Serie A dengan Dua Gol Spektakuler

Perkembangan Penanganan Darurat di Sumatera Utara

Sumatera Utara menjadi wilayah dengan dampak bencana paling besar.

Hingga 1 Desember 2025, tercatat 217 korban jiwa, meningkat dari laporan hari-hari sebelumnya.

Selain itu, 209 orang masih dinyatakan hilang, sementara ribuan warga harus mengungsi di berbagai titik.

Daerah dengan dampak terparah meliputi Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Mandailing Natal, serta beberapa wilayah lain yang mengalami kerusakan infrastruktur signifikan.

Akses darat menjadi tantangan utama karena sejumlah jalur nasional dan jembatan terputus, termasuk ruas Sibolga–Padang Sidempuan dan Sibolga–Tarutung.

Kondisi tersebut menyebabkan distribusi bantuan hanya dapat dilakukan menggunakan alat berat dan transportasi udara.


Page 2


Page 3

BNPB telah mengerahkan lima helikopter, termasuk heli TNI AD dan pesawat Caravan, untuk mendukung pengiriman logistik ke wilayah yang terisolasi.

Alat berat dari berbagai instansi juga dikerahkan untuk membuka jalur yang tertutup longsor.

Baca Juga: Prediksi Liverpool vs Sunderland! The Reds Dibayangi Kejutan Sunderland The Black Cats di Anfield

Situasi Darurat di Provinsi Aceh

Di Aceh, dua hari setelah status tanggap darurat diberlakukan, tercatat 47 korban meninggal, 51 orang hilang, dan 8 orang luka-luka.

Jumlah pengungsi mencapai 48.887 kepala keluarga yang tersebar di banyak wilayah.

Kerusakan jembatan dan jalan utama membuat akses Banda Aceh–Lhokseumawe serta jalur perbatasan Aceh–Sumatera Utara terputus.

Sejumlah daerah seperti Gayo Lues dan Aceh Tengah masih belum dapat dijangkau melalui jalur darat.

Untuk menjawab keterbatasan komunikasi, BNPB mengaktifkan jaringan satelit darurat berbasis Starlink di beberapa titik.

Pengiriman logistik difokuskan melalui udara, sementara bantuan Presiden berupa perlengkapan keluarga, tenda, makanan siap saji, perahu karet, dan alat komunikasi telah didistribusikan ke 17 kabupaten/kota terdampak.

Baca Juga: Cara Daftar Petugas Kesehatan Haji 2026: Syarat, Jadwal, dan Alur Resmi

Update Bencana di Sumatera Barat

Sumatera Barat juga mengalami dampak signifikan dengan 90 korban meninggal, 85 orang hilang, dan 10 orang luka-luka.

Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan angka korban tertinggi.

Sebanyak 11.820 kepala keluarga atau sekitar 77.918 jiwa mengungsi ke berbagai titik, terutama di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Kerusakan jalan provinsi dan nasional turut menghambat distribusi logistik ke sejumlah lokasi.

BNPB mengerahkan helikopter Bell 505 dan pesawat Caravan untuk mempercepat distribusi bantuan.