Radarbanyuwangi.id – Pemudik asal Banyuwangi berada di Bali yang berniat melakukan perjalanan mudik tahun ini tampaknya harus merogok koceknya sendiri.
Pasalnya program mudik gratis yang biasanya digagas Dishub Banyuwangi dan Ikawangi Detasa Bali resmi ditiadakan.
Keputusan ini disebabkan oleh tidak disetujuinya anggaran yang diusulkan ke pusat, seiring dengan kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh dinas terkait.
Hal ini tentu menjadi kabar buruk khususnya bagi anggota Ikawangi Dewata Bali, yang selama ini mengandalkan program mudik gratis untuk bisa berlebaran di kampung halaman.
Ketiadaan program mudik gratis itu disampaikan Sekretaris Jenderal Ikawangi Dewata Bali, Lulut Joni Prasojo. Dia telah menyampaikan informasi ini kepada seluruh anggotanya.
Baca Juga: Penerbangan Domestik dan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Dialihkan Sementara: Ternyata Ini Penyebabnya
Dan berharap agar keputusan tersebut dapat dimaklumi.
”Kami memahami bahwa kebijakan efisiensi anggaran menjadi alasan utama. Namun, tentu saja ini menjadi kabar yang kurang menggembirakan bagi saudara-saudara kita yang berharap dapat mudik gratis tahun ini. Kami harap semua bisa menerima dengan lapang dada,” ujar Lulut.
Program Mudik Gratis Banyuwangi-Bali menjadi agenda tahunan. Sejak 2024 program ini sudah dijalankan.
Baca Juga: Segini Waktu Tempuh Pelayaran Kapal Ferry dari Pelabuhan Gilimanuk Bali Menuju Ketapang Banyuwangi: Serasa Baru Merem sudah Melek Lagi
Dengan subsidi dari pemerintah, banyak warga yang terbantu dengan program ini.
Namun, dengan pembatalan program tahun ini, para perantau diharapkan mulai mencari alternatif lain untuk mudik. Caranya dengan melalui transportasi umum maupun kendaraan pribadi.
Dari tahun ke tahun peserta mudik gratis terus meningkat. Rata-rata program ini diikuti sekitar 1000an warga perantauan Banyuwangi.
Ketua Departemen Hukum dan HAM Ikawangi, Kholik Mawardi, menambahkan dengan adanya mudik gratis mampu membantu mengurai kemacetan di Pelabuhan Gilimanuk.
Page 2
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Pemudik asal Banyuwangi berada di Bali yang berniat melakukan perjalanan mudik tahun ini tampaknya harus merogok koceknya sendiri.
Pasalnya program mudik gratis yang biasanya digagas Dishub Banyuwangi dan Ikawangi Detasa Bali resmi ditiadakan.
Keputusan ini disebabkan oleh tidak disetujuinya anggaran yang diusulkan ke pusat, seiring dengan kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh dinas terkait.
Hal ini tentu menjadi kabar buruk khususnya bagi anggota Ikawangi Dewata Bali, yang selama ini mengandalkan program mudik gratis untuk bisa berlebaran di kampung halaman.
Ketiadaan program mudik gratis itu disampaikan Sekretaris Jenderal Ikawangi Dewata Bali, Lulut Joni Prasojo. Dia telah menyampaikan informasi ini kepada seluruh anggotanya.
Baca Juga: Penerbangan Domestik dan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Dialihkan Sementara: Ternyata Ini Penyebabnya
Dan berharap agar keputusan tersebut dapat dimaklumi.
”Kami memahami bahwa kebijakan efisiensi anggaran menjadi alasan utama. Namun, tentu saja ini menjadi kabar yang kurang menggembirakan bagi saudara-saudara kita yang berharap dapat mudik gratis tahun ini. Kami harap semua bisa menerima dengan lapang dada,” ujar Lulut.
Program Mudik Gratis Banyuwangi-Bali menjadi agenda tahunan. Sejak 2024 program ini sudah dijalankan.
Baca Juga: Segini Waktu Tempuh Pelayaran Kapal Ferry dari Pelabuhan Gilimanuk Bali Menuju Ketapang Banyuwangi: Serasa Baru Merem sudah Melek Lagi
Dengan subsidi dari pemerintah, banyak warga yang terbantu dengan program ini.
Namun, dengan pembatalan program tahun ini, para perantau diharapkan mulai mencari alternatif lain untuk mudik. Caranya dengan melalui transportasi umum maupun kendaraan pribadi.
Dari tahun ke tahun peserta mudik gratis terus meningkat. Rata-rata program ini diikuti sekitar 1000an warga perantauan Banyuwangi.
Ketua Departemen Hukum dan HAM Ikawangi, Kholik Mawardi, menambahkan dengan adanya mudik gratis mampu membantu mengurai kemacetan di Pelabuhan Gilimanuk.
