Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Banyuwangi Keluhkan soal Tukar Guling, Gibran Langsung “Video Call” Menhut

warga-banyuwangi-keluhkan-soal-tukar-guling,-gibran-langsung-“video-call”-menhut
Warga Banyuwangi Keluhkan soal Tukar Guling, Gibran Langsung “Video Call” Menhut

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka berdialog dengan warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Senin (23/6/2025).

Dalam dialog itu, salah seorang warga, Sutomo, meminta pemerintah mempercepat proses penyelesaian tukar guling yang sudah sejak 2006 diajukan masyarakat setempat.

Gibran pun langsung melakukan panggilan telepon atau video call ke Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk mencari kepastian soal permintaan warga ini.

Tukar guling merupakan istilah terkait tindakan menukar aset milik negara dengan pihak lain.

Baca juga: Ketika Gibran Diminta Endorse Foto oleh UMKM di Banyuwangi

“Saya masyarakat Dusun Pancer yang mana telah menyampaikan permohonan tukar guling melalui administratur Banyuwangi ke Menteri Kehutanan,” kata Sutomo, kepada Gibran di lokasi.

Sutomo mengatakan, permohonan tukar guling sudah dilakukannya sejak 8 September 2006 lalu.

Di hadapan Gibran serta jajaran Pemerintah Daerah Jawa Timur, Sutomo mewakili warga dusunnya meminta agar permohonan tukar guling itu segera diselesaikan.

“Untuk itu bapak ibu pejabat kami mohon dengan hormat lagi sangat, mohon proyek tukar guling dipercepat penyelesaiannya,” ungkap dia, disambut tepuk tangan warga setempat.

Dia menceritakan, masyarakat sudah lama menanti adanya kepastian soal lahan yang telah ditinggalinya selama ini.

Bahkan, banyak warga sudah meninggal selama proses penantian penyelesaian proyek tukar guling itu.

“Karena nunggunya sudah terlalu lama, sudah capek banget. Masyarakat yang mengajukan dulu sudah banyak yang meninggal. Sedangkan pengurus sebagian juga ada yang sudah meninggal,” tutur dia.

“Untuk itu, Pak Wapres, tolong diprioritaskan lah segera bisa selesai karena sangat menunggu-nunggu masyarakat punya lahan yang punya status secara hukum. Sementara itu yang saya dapatkan dulu,” sambung dia.

Baca juga: Momen Gibran Borong Alat Tulis untuk Anak Yatim Piatu di Banyuwangi

Merepons keluhan ini, Gibran langsung menindaklanjutinya dengan menelepon Menteri Kehutanan.

Dalam panggilan teleponnya, Gibran meminta Raja Juli memberikan kepastian kapan proses tukar guling itu dapat diselesaikan.

“Pak, ini warga Sumberagung. Ini saya yakin Pak Menteri sudah aware dengan problemnya dari 2006 tentang tukar guling tanah itu, loh pak. Korban-korban tsunami juga,” kata Gibran sembari melakukan video call di hadapan warga.

 

Page 2

“Mungkin Pak Menteri bisa menjelaskan, Pak, bisa diselesaikan atau tidak. Kalau bisa, saya pulang dari sini selesai,” tutur dia.

Raja Juli pun merespons Gibran dengan menyampaikan pihaknya sudah bertemu dan berkumpul dengan beberapa pihak terkait untuk menyelesaikan hal ini.

Raja Juli menyampaikan kepada Wapres bahwa kasus ini segera diselesaikan.

“Nanti ini kita kalau duduk bareng-bareng, paling lambat sekitar sebulan, paling lama selesai, Pak Wapres,” jawab Raja Juli, kepada Gibran lewat panggilan telepon.

Di situ, Gibran kembali meminta kepastian waktu penyelesaian kepada Raja Juli.

“9 Juli? Kapan, pak?” tanya Gibran.

“Insya Allah 9 Juli kita eksekusi selesai. Insya Allah,” jawab Raja Juli.

Selepas menelpon Menteri Kehutanan, Gibran menyampaikan ulang hasil perbincangannya tadi.

Baca juga: Panen Raya Tebu di Banyuwangi, Wapres Gibran Serahkan Pompa Air hingga 100 Ton Bibit Tebu

Menurut dia, permasalahan ini akan rampung pada 9 Juli 2025 nanti.

Dia juga meminta kerja sama dari pemerintah daerah setempat.

“Jadi, setelah nanti pulang dari sini, Pak Menteri berserta jajarannya dibantu juga dengan Bu Gubernur, Bu Bupati, Bu Kepala Desa, semua yang ada di sini nanti mohon kerja samanya untuk mempercepat proses administrasinya,” tegas Gibran.

Terakhir, Gibran pun meminta maaf karena proses tukar guling di Desa Sumberagung bisa berjalan lambat.

“Saya sekali lagi minta maaf karena prosesnya terlalu lama,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.