BANYUWANGI, KOMPAS.com – Puluhan warga Kampung Anyar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur yang tinggal di lereng Gunung Raung antusias mengikuti kegiatan sosialisasi mitigasi bencana, Kamis (20/11/2025).
Sosialisasi tersebut digelar oleh Pusat Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Raung dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga yang tinggal di wilayah rawan terdampak aktivitas Gunung Raung.
“Kami menjelaskan asal-usul Gunung Raung, ciri khas, karakter letusan, kegempaan, aktivitas, cara mitigasi jika terjadi letusan hingga arahan saat terjadi erupsi,” kata petugas PPGA Gunung Raung, Burhan Alathea.
Baca juga: Gunung Raung Erupsi, BPBD Banyuwangi Bagikan 5.000 Masker
Masyarakat diminta untuk peka kala mengetahui ciri-ciri Gunung Raung yang berpotensi meletus, di antaranya indikasi munculnya asap putih yang semakin pekat dari waktu ke waktu yang menjadi alarm akan adanya peningkatan aktivitas kegempaan.
Kala erupsi terjadi, masyarakat juga diimbau untuk tidak panik dan selalu mengikuti arahan dari pihak-pihak terkait seperti PPGA, petugas kebencanaan, hingga kepala desa yang bertugas memastikan keamanan dan keselamatan warga.
“Sosialisasi mitigasi bencana adalah agenda tahunan. Tahun kemarin kami melakukannya di sekolah dasar,” ujar Burhan.
Sementara itu, Kampung Anyar, meski tidak masuk kawasan rawan bencana (KRB) satu ataupun dua, namun area tersebut berdekatan dengan KRB II sehingga berpotensi terdampak lontaran material panas atau aliran lava dari erupsi Gunung Raung.
Baca juga: Gunung Raung Erupsi, Bupati Banyuwangi Minta Masyarakat Tetap Tenang
Ditambahkan Burhan, sosialisasi mitigasi bencana tersebut merupakan rencana jangka panjang, di mana meski selama ini erupsi Gunung Raung selalu ditampung dinding kaldera yang lumayan tinggi, namun ketinggiannya telah berkurang dari waktu ke waktu.
“Untuk berjaga-jaga apabila ada energi yang sangat besar dan melontarkan material pijar yang sangat jauh,” jelas Burhan.
Sementara itu, aktivitas Gunung Raung hingga saat ini masih bertahan pada level 2 atau waspada dengan radius waspada tiga kilometer dari puncak sejak Desember 2023 sebab masih aktif sejak letusan terakhir pada 2023.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang






