Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Yah, Hujan Masih Sering Turun, Pohon Buah Naga di Desa Jambewangi Banyuwangi Diserang Cacar

yah,-hujan-masih-sering-turun,-pohon-buah-naga-di-desa-jambewangi-banyuwangi-diserang-cacar
Yah, Hujan Masih Sering Turun, Pohon Buah Naga di Desa Jambewangi Banyuwangi Diserang Cacar

Radarbanyuwangi.id – Hujan yang masih sering turun, membawa tantangan bagi para petani buah naga di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Intensitas hujan yang tinggi, menyebabkan tanaman buah ini terserang penyakit cacar, dan itu bisa mengancam hasil panen.

Salah seorang petani buah naga di Dusun Sumberejo, Desa Jambewangi, Daryono, 40, mengatakan, saat ini para petani yang menanam buah naga sedang menghadapi serangan cacar  pada tanamannya. “Beberapa tanaman buah naga saya mengering dan terkena cacar,” ujarnya.

Untuk melindungi tanamannya, Daryono harus rutin menyemprotkan obat fungi. Dengan luas ladang mencapai 0,25 hektar, ia menanam 400 tanaman buah naga yang harus dijaga.

“Sejak mulai menanam hingga menjelang panen, saya menyemprotkan obat fungi hingga sepuluh kali,” tambahnya.

Meski ada 100 tanaman terkena cacar, terang dia, penyemprotan yang dilakukan telah berhasil mencegah kerusakan parah.

Baca Juga: Direksi BRI Kembali Lakukan Aksi Borong Saham hingga Miliaran Rupiah

Berkat usaha ini, panennya tetap stabil dengan hasil sekitar lima kuintal buah naga. “Hampir seratus tanaman terkena cacar, tapi tidak parah, masih bisa berbuah,” katanya.

Penyemprotan obat jamur secara rutin, penggunaan lampu, dan perawatan ekstra, jelas dia, menjadi kunci bagi para petani buah naga untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil panen.

Baca Juga: Didukung BRINita, Kelompok Tani Ini Sulap Lahan Terbengkalai Jadi Produktif

Upaya kerasnya itu diharapkan dapat memastikan pasokan buah naga tetap aman di pasaran. “Ini membutuhkan usaha lebih, tapi hasilnya sepadan,” ucapnya.

Petani buah naga lainnya, Sumadianto, 52, dari Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Siliragung, mengaku menghadapi masalah serupa.

Tanaman buah naga miliknya tidak luput dari serangan cacar selama musim hujan. “Perawatannya harus ekstra, mulai dari lampu hingga obat,” katanya.

Dengan usaha kerasnya itu, Sumadianto mengaku berhasil menjaga hasil panennya hingga tetap memuaskan. Sekali panen, ia mampu menghasilkan sekitar enam kuintal buah naga. “Harga buah naga saat ini stabil, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per kilogram,” tuturnya.


Page 2


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Hujan yang masih sering turun, membawa tantangan bagi para petani buah naga di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Intensitas hujan yang tinggi, menyebabkan tanaman buah ini terserang penyakit cacar, dan itu bisa mengancam hasil panen.

Salah seorang petani buah naga di Dusun Sumberejo, Desa Jambewangi, Daryono, 40, mengatakan, saat ini para petani yang menanam buah naga sedang menghadapi serangan cacar  pada tanamannya. “Beberapa tanaman buah naga saya mengering dan terkena cacar,” ujarnya.

Untuk melindungi tanamannya, Daryono harus rutin menyemprotkan obat fungi. Dengan luas ladang mencapai 0,25 hektar, ia menanam 400 tanaman buah naga yang harus dijaga.

“Sejak mulai menanam hingga menjelang panen, saya menyemprotkan obat fungi hingga sepuluh kali,” tambahnya.

Meski ada 100 tanaman terkena cacar, terang dia, penyemprotan yang dilakukan telah berhasil mencegah kerusakan parah.

Baca Juga: Direksi BRI Kembali Lakukan Aksi Borong Saham hingga Miliaran Rupiah

Berkat usaha ini, panennya tetap stabil dengan hasil sekitar lima kuintal buah naga. “Hampir seratus tanaman terkena cacar, tapi tidak parah, masih bisa berbuah,” katanya.

Penyemprotan obat jamur secara rutin, penggunaan lampu, dan perawatan ekstra, jelas dia, menjadi kunci bagi para petani buah naga untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil panen.

Baca Juga: Didukung BRINita, Kelompok Tani Ini Sulap Lahan Terbengkalai Jadi Produktif

Upaya kerasnya itu diharapkan dapat memastikan pasokan buah naga tetap aman di pasaran. “Ini membutuhkan usaha lebih, tapi hasilnya sepadan,” ucapnya.

Petani buah naga lainnya, Sumadianto, 52, dari Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Siliragung, mengaku menghadapi masalah serupa.

Tanaman buah naga miliknya tidak luput dari serangan cacar selama musim hujan. “Perawatannya harus ekstra, mulai dari lampu hingga obat,” katanya.

Dengan usaha kerasnya itu, Sumadianto mengaku berhasil menjaga hasil panennya hingga tetap memuaskan. Sekali panen, ia mampu menghasilkan sekitar enam kuintal buah naga. “Harga buah naga saat ini stabil, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per kilogram,” tuturnya.