Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Balapan Diawali Keliling Kota

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Opening ceremony International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) dirancang semeriah mungkin. Tempat yang dipilih adalah Taman Blambangan. Artis papan atas Banyuwangi dihadirkan dalam opening ceremony yang dihelat Selasa besok (6/5) pukul 15.30 sampai pukul 17.30 tersebut. Mereka adalah Wandra dan Kiki Anggun.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dipastikan hadir dalam opening ceremony tersebut. Sesuai rundown acara, pukul 14.30 pembalap berangkat dari hotel menuju Pendapa Sabha Swagata menjemput menteri pariwista dan Forpimda serta SKPD dan komunitas sepeda lalu bersama-sama menuju Taman Blambangan. Perjalanan menuju Taman Blambangan ini dikemas dengan acara bertajuk cycling for all.

Start pukul 15.00 di pendapa bupati. Mancal sepeda untuk masyarakat umum ini menempuh rute 5,3 Km mengelilingi kota Banyuwangi. Cycling for all itu diikuti Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, forpimda, perwakilan UCI Union Cycliste Internationale (UCI) atau badan balap sepeda dunia, pembalap internasional dan nasional peserta ITdBI.

Selain itu, jajaran SKPD, undangan, dan komunitas sepeda se-Banyuwangi, ikut memeriahkan acara tersebut. Cycling for all menyediakan hadiah utama berupa motor dan ratusan door prize. Usai opening ceremony, para pembalap, menteri pariwisata, bupati, para pejabat menuju pendapa untuk makan malam (gala diner).

Selama makan malam, tamu undangan mendengarkan musik  ngklung paglak. ”Tepat pukul 16.50 sampai 17.00, Menteri Pariwisata secara resmi membuka ITdBI 2015. Pembukaan diiringi musik kuntulan,’’ ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi.

Sementara itu, gebyar ajang balap sepeda tersebut sudah terlihat sejak kemarin. Tenda berukuran besar juga sudah berdiri di Lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi. Selain itu, pameran sport bike juga dibuka dimulai tadi malam.

‘’Kita bertekad agar sekarang ini lebih sukses dari tahun- tahun sebelumnya,’’ tegas Wawan Yadmadi. ITdBI tahun ini menempuh empat etape, dengan total panjang rute sejauh 555 kilometer. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan di puncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena blue fire itu.

Sementara itu, tim Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC), sebagai tuan rumah akan menghadapi ujian berat dalam ajang yang masuk dalam kalender Union Cycliste Internationale (UCI) atau badan balap dunia itu. Tentu saja, BRCC memiliki target khusus pada edisi keempat tersebut.

Setidaknya tim tuan rumah berusaha meraih prestasi seperti pada edisi kedua tahun 2013 lalu. Saat itu, BRCC sukses berada di jalur terdepan dalam kategori Indonesian rider dan tim terbaik Indonesia. Berkaca pada edisi ketiga, BRCC tidak mampu berbuat banyak.

Mereka masih kalah bersaing dengan tim-tim Indonesia. Tak  ayal, hanya ada satu rider BRCC yang finis terbaik pada satu dari empat stage yang dilalui. Pada edisi tahun lalu, para pembalap yang terjun tersebar di 14 negara, yaitu Perancis, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Iran, Spanyol, Malaysia, Filipina, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, Denmark, dan Indonesia.

Mereka tergabung ke dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Situasinya kali ini cukup berbeda. Komposisi tim yang tampil menunjunkkan persaingan yang lebih ketat. Kuota tetap 20 tim. Tapi, sebanyak 15 tim luar negeri continental dan 5 tim dalam negeri.

Para pembalap tersebar di 27 negara di dunia. Pada edisi sebelumnya, pembalap asal Prancis, Pouly Peter yang tergabung bersama Singha Infinite Thailand keluar sebagai juara. Pembalap satu ini masuk finis unggul jauh dalam catatan waktu tercepat selama empat etape.

Sukses tersebut menjadi rekor dalam perhelatan ITdBI karena mampu mematahkan dominasi Iran. Menengok sejarah itu, tentu  halangan pembalap Iran yang dikenal sebagai raja tanjakan masih penasaran. Tentu saja, kalangan pembalap tersebut tampaknya ingin balas dendam pada edisi berikutnya.

Pada edisi kali ini, perubahan besar terjadi dalam skuad BRCC. Sebab, pembalap BRCC diisi wajah- wajah baru. Praktis, hanya Muhammad Taufik yang menjadi skuad BRCC pada edisi kali ini. Pembalap asal Rogojampi itu akan bahu membahu bersama dengan Bambang Suryadi, Herwin Jaya, Nandra Eko, Iman Suparman dan Tupo Alias Budi Santoso.

‘’BRCC pasti bicara target,’’ tegas ketua BRCC, Guntur Priambodo, kemarin. Menurut dia, BRCC berambisi untuk masuk the best tim Indonesian. Selain itu, BRCC juga mematok agar pembalap meraih terbaik Indonesian rider. ‘’Mohon doa masyarakat Banyuwangi agar misi itu dapat terwujud,’’ harapnya. (radar)