Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Diproyeksikan Jadi Kawasan Industri Perfilman

M. Kholid Fathoni memaparkan rencana pemerintah membangun Hollywood-nya Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
M. Kholid Fathoni memaparkan rencana pemerintah membangun Hollywood-nya Indonesia

BANYUWANGI – Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kemendikbud menjajaki kemungkinan Banyuwangi dikembangkan sebagai kawasan industri film nasional. Banyuwangi dipilih karena dinilai berhasil mengangkat potensi daerah dan mendukung perfilman Indonesia.

Kepala Bidang Perizinan dan Pengendalian Film, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, M Kholid Fathoni menjelaskan, industri perfilman perlu segera dibangun karena Indonesia masih belum memiliki kawasan industri perfilman seperti halnya Bollywood di India atau Hollywood di Amerika Serikat.

“Pemerintah ingin mengembangkan kawasan yang dikenal sebagai industri perfilman, dan Banyuwangi kami lihat punya potensi untuk itu,” ujar M. Kholid Fathoni, kepada wartawan, usai pertemuan dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (23/10/2017).

Pihanya melirik Banyuwangi karena dinilai pariwisatanya sedang menonjol dan memiliki inisiatif untuk mendukung perfilman menjadi bagian promosi daerahnya. “Banyak negara dikenal karena publikasi filmnya. Dan saat ini, untuk mendukung perfilman di Indonesia lebih cepat kalau inisiatif muncul dari daerah, kemudian dibantu pemerintah pusat,” ujarnya.

Bila membangun industri perfilman di Indonesia hanya inisiatif dari pemerintah pusat akan semakin lama dan tidak efektif. “Karena kami harus mikir di mana tempatnya, butuh tanah sekian hektare dan infrastruktur. Jadi lama,” terangnya.

Meski letak Banyuwangi yang jauh dari pusat pemerintahan seperti Jakarta atau Surabaya, Kholid tidak mempermasalahkan. Dia mengambil contoh, kawasan industri film di Malaysia, Pinewood, itu terletak di Nusajaya, Johor, Malaysia. Pinewood merupakan kawasan industri film yang dikembangkan oleh pemerintah Malaysia, namun atas dasar inisiasi dari pemerintah daerah setempat.

“Tidak terletak di Kuala Lumpur sebagai ibu kota Malaysia,” tambahnya.

Saat ini pihaknya sedang menyusun naskah akademik untuk pembangunan industri perfilman di Banyuwangi. Selain itu, Kemendikbud juga menargetkan pendidikan setingkat SMA bisa memiliki jurusan perfilman.

“Kami sekarang sedang menyelesaikan naskah akademiknya. Mungkin tahun depan baru implementasi. Kemudian pemerintah tahun ini merencanakan mengadakan jurusan perfilman. Karena yang ada sekarang hanya jurusan broadcasting, multimedia, materi film masih sedikit. Ini untuk memperkuat SDM agar tidak ketinggalan dengan negara lain,” ujarnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mendukung rencana dibuatnya kawasan industri film di Banyuwangi. Anas mengatakan selama ini, Banyuwangi terus mengembangkan upaya kreatif anak-anak muda Banyuwangi di dunia perfilman.

“Kami rutin menggelar lomba video kreatif bagi anak-anak muda Banyuwangi. Selain itu, kami bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong bergeraknya sektor ekonomi kreatif Banyuwangi dengan terlibat dalam beberapa program,” kata Anas.