Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Doa Lintas Agama Banyuwangi: Bupati, Tokoh Agama dan Ojol Bersatu Jaga Daerah Tetap Kondusif

doa-lintas-agama-banyuwangi:-bupati,-tokoh-agama-dan-ojol-bersatu-jaga-daerah-tetap-kondusif
Doa Lintas Agama Banyuwangi: Bupati, Tokoh Agama dan Ojol Bersatu Jaga Daerah Tetap Kondusif

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Upaya menjaga Banyuwangi dari ancaman aksi anarkisme terus digaungkan.

Selain menyebar seruan damai lewat berbagai ragam media, kampanye menjaga Banyuwangi tetap kondusif juga dilakukan dengan mengumpulkan para tokoh lintas agama, perwakilan driver ojek online (ojol), dan tokoh masyarakat. 

Bertempat di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, sore kemarin (1/9) Bupati Ipuk Fiestiandani mengundang tokoh lintas agama untuk mendoakan Banyuwangi tetap kondusif.

Pejabat Forkominda lengkap hadir. Mulai Kapolresta Kombespol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Letkol (Arh) Joko Sukoyo, Kajari A.O Mangontan, Danlanal Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, Ketua MUI KH Muhaimin Asmuni, para kiai, pimpinan DPRD Banyuwangi, hingga pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB).

Rangkaian doa bersama lintas agama diawali oleh perwakilan agama Konghucu, dilanjutkan oleh tokoh agama Buddha, Hindu, Kristen, dan Katolik.

Selanjutnya, doa bersama demi keselamatan bangsa dipimpin oleh Ketua FKUB Banyuwangi Nur Chozin Hoill.

Acara ditutup dengan doa dari para ulama, di antaranya Ketua MUI Banyuwangi KH. Muhaimin Asymuni, KH. Zulkarnaen, dan Ustad Kiai Sunandi Zubaidi selaku Ketua Tanfidz PCNU Banyuwangi. Doa bersama ini menjadi simbol persatuan, toleransi, dan harapan bagi keselamatan bangsa.

Pertemuan tersebut menjadi wadah persatuan sekaligus pengingat pentingnya menjaga kerukunan di tengah situasi nasional yang sedang dinamis.  

Lewat doa bersama, para tokoh lintas agama menyerukan agar masyarakat tetap mengedepankan sikap damai, saling menghargai, serta tidak mudah terprovokasi isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan.

Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra dalam kesempatan itu menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah.

 Kehadiran perwakilan dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, aparat, hingga komunitas ojek online, menegaskan bahwa Banyuwangi adalah rumah bersama yang harmonis dalam keberagaman.

”Doa lintas agama ini diharapkan menjadi penyejuk di tengah gejolak isu nasional, sekaligus memperkuat semangat guyub rukun dan gotong royong yang telah lama menjadi jati diri masyarakat Banyuwangi,’’ kata Kapolresta.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya merawat kebersamaan di tengah keberagaman. Menurutnya, perbedaan yang ada di Banyuwangi justru menjadi keindahan yang menguatkan daerah ini.

Dikatakan Ipuk, perbedaan adalah sebuah keindahan, seperti musik yang kita dengarkan. Kadang menenangkan, kadang juga menyemangati.


Page 2

”Musik itu indah karena terdiri dari berbagai jenis alat musik. Begitu juga Banyuwangi, yang bisa seperti sekarang karena ditopang oleh keberagaman masyarakatnya,  dari pekerjaan, budaya, hingga agama,” tutur Ipuk .

Ia menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan adalah fondasi penting. Bukan hanya bagi Banyuwangi, tetapi juga bagi Indonesia. Karena itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama menjaga kerukunan.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengajak seluruh yang hadir untuk mendoakan Affan Kurniawan, driver ojol yang meninggal di Jakarta.

”Beliau adalah pahlawan keluarga. Semoga beliau dimuliakan di dunia dan akhirat. Mari kita belajar dari teladan ini, karena belum tentu kita kelak akan didoakan dan dimuliakan seperti beliau,” ucapnya.

Sambutan Bupati ditutup dengan ajakan untuk terus menguatkan komitmen bersama menjaga persatuan dan harmoni di Banyuwangi.

“Mari kita berdoa bersama, mari kita bangun komitmen bersama untuk bersatu membangun Banyuwangi yang aman dan nyaman bagi kita semua,” serunya. (cw5-Dalila Adinda/aif)


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Upaya menjaga Banyuwangi dari ancaman aksi anarkisme terus digaungkan.

Selain menyebar seruan damai lewat berbagai ragam media, kampanye menjaga Banyuwangi tetap kondusif juga dilakukan dengan mengumpulkan para tokoh lintas agama, perwakilan driver ojek online (ojol), dan tokoh masyarakat. 

Bertempat di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, sore kemarin (1/9) Bupati Ipuk Fiestiandani mengundang tokoh lintas agama untuk mendoakan Banyuwangi tetap kondusif.

Pejabat Forkominda lengkap hadir. Mulai Kapolresta Kombespol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Letkol (Arh) Joko Sukoyo, Kajari A.O Mangontan, Danlanal Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, Ketua MUI KH Muhaimin Asmuni, para kiai, pimpinan DPRD Banyuwangi, hingga pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB).

Rangkaian doa bersama lintas agama diawali oleh perwakilan agama Konghucu, dilanjutkan oleh tokoh agama Buddha, Hindu, Kristen, dan Katolik.

Selanjutnya, doa bersama demi keselamatan bangsa dipimpin oleh Ketua FKUB Banyuwangi Nur Chozin Hoill.

Acara ditutup dengan doa dari para ulama, di antaranya Ketua MUI Banyuwangi KH. Muhaimin Asymuni, KH. Zulkarnaen, dan Ustad Kiai Sunandi Zubaidi selaku Ketua Tanfidz PCNU Banyuwangi. Doa bersama ini menjadi simbol persatuan, toleransi, dan harapan bagi keselamatan bangsa.

Pertemuan tersebut menjadi wadah persatuan sekaligus pengingat pentingnya menjaga kerukunan di tengah situasi nasional yang sedang dinamis.  

Lewat doa bersama, para tokoh lintas agama menyerukan agar masyarakat tetap mengedepankan sikap damai, saling menghargai, serta tidak mudah terprovokasi isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan.

Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra dalam kesempatan itu menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah.

 Kehadiran perwakilan dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, aparat, hingga komunitas ojek online, menegaskan bahwa Banyuwangi adalah rumah bersama yang harmonis dalam keberagaman.

”Doa lintas agama ini diharapkan menjadi penyejuk di tengah gejolak isu nasional, sekaligus memperkuat semangat guyub rukun dan gotong royong yang telah lama menjadi jati diri masyarakat Banyuwangi,’’ kata Kapolresta.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya merawat kebersamaan di tengah keberagaman. Menurutnya, perbedaan yang ada di Banyuwangi justru menjadi keindahan yang menguatkan daerah ini.

Dikatakan Ipuk, perbedaan adalah sebuah keindahan, seperti musik yang kita dengarkan. Kadang menenangkan, kadang juga menyemangati.