Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Anas: Program Jemput Bola Orang Sakit Sukses Berkat Kerja Keras Perawat

Bupati Anas Meresmikan Gedung Sekretariat Terpadu Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banyuwangi, Jumat (25/11).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas Meresmikan Gedung Sekretariat Terpadu Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banyuwangi, Jumat (25/11).

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menilai, suksesnya program Jemput Bola Rawat Warga adalah berkat kerja keras para perawat. Mereka merawat warga miskin sakit di rumahnya secara berkala.

Hal ini di sampaikan oleh Bupati Anas saat meresmikan Gedung Sekretariat Terpadu Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banyuwangi, Jumat (25/11).

“Program itu telah menjangkau 2.890 warga miskin sakit. Para perawat telah mengajarkan kepada semua tentang arti pengabdian dan menyebar inspirasi kebaikan,” ungkap Bupati Anas.

Dia menjelaskan, pemkab Banyuwangi terus berupaya memenuhi kebutuhan perawat, termasuk yang masih tenaga honorer perawat di puskesmas. Di Banyuwangi, bahkan sudah ada perawat yang menjadi kepala Puskesmas.

“Tapi itu tidak ada apa-apanya di banding dengan jasa perawat,” tutur Bupati Anas.

Bupati Anas berharap, ke depan kolaborasi pemerintah daerah dan PPNI bisa semakin erat untuk meningkatkan derajat kesehatan warga. Bahkan, para perawat di lingkungan tempat tinggalnya juga bisa menyosialisasikan gaya hidup sehat.

“Pemerintah Daerah juga ingin mengubah pengelolaan sektor kesehatan dari paradigma sakit menjadi paradigma sehat,” kata Bupati Anas.

Selama ini, pemerintah daerah lebih fokus pada penanganan orang sakit, dan di sisi lain pengelolaan orang sehat tidak optimal. Padahal, kunci pengelolaan kesehatan adalah pada peningkatan gaya hidup sehat.

“Itulah yang disebut paradigma sehat. Maka saya akan beri reward ke Puskesmas yang kunjungan sehatnya lebih tinggi daripada kunjungan sakit. Artinya, orang ke puskesmas saat sehat, dia mengecek gizinya, konsultasi sanitasi dan sebagainya. Toh juga gratis. Bukan cuma datang pas sakit,” kata Anas.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Jawa Timur, Prof Dr Nursalam menyatakan, PNNI akan memfungsikan gedung baru di Banyuwangi sebagai tempat pelatihan keperawatan.

Dalam waktu dekat, PPNI juga akan menggandeng desa di Banyuwangi menggelar pelatihan basic life support. “Jadi warga di desa yang lokasinya jauh dari pusat kesehatan, bisa menolong kalau ada yang butuh pertolongan kesehatan mendadak,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, seiring pengembangan pariwisata di Banyuwangi, lulusan perawat ini bisa ditempatkan di pos kesehatan di tempat-tempat wisata.