Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dorong Perempuan Kreatif, Pemkab Banyuwangi Gelontor 44 Mesin Obras

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Dorong-Perempuan-Kreatif,-Pemkab-Banyuwangi-Gelontor-44-Mesin-Obras

BANYUWANGI – Sebagai upaya mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, Pemkab Banyuwangi kembali memberikan pelatihan dan bantuan mesin jahit dan mesin obras kepada kader PKK di desa-desa. Bantuan yang diberikan pemerintah  ini sebanyak 11 unit mesin jahit  dan 44 mesin obras, kepada 11 desa di empat kecamatan.

Kesebelas desa yang mendapatkan bantuan ini, adalah Desa Dadapan (Kabat), Bangorejo (Bangorejo), Benelan  Kidul (Singojuruh), Jajag (Gambiran),  Temuguruh (Singojuruh), Benculuk (Cluring), Jambewangi (Sempu), Bumiharjo dan Margomulyo (Glenmore).

Masing-masing desa mendapat satu unit mesin jahit dan empat mesin obras. Mereka  yang mendapat bantuan ini adalah rata-rata ibu rumah tangga yang ingin mandiri dan berkreasi guna membantu peningkatan pendapatan keluarganya.

Secara simbolis Ketua Tim Penggerak PKK, Ipuk Festiandani Azwar  Anas didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat/Pemerintahan  Desa Suyanto Waspotondo  W menyerahkan bantuan itu kepada dua orang kader PKK dari  Kecamatan Tegladlimo, di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Selasa  kemarin (23/8).

Total nilai bantuan yang dikucurkan untuk kaum perempuan ini sekitar Rp 165 juta. Dalam kesempatan ini, Ny Ipuk menyampaikan bantuan ini sebagai upaya pemerintah untuk mendorong warganya  berwirausaha dengan kreatif. Akar dari kegiatan ini merupakan usul dari kader perempuan bawah yang digodok melalui Musrenbangdes di desa-desa.

“Usul dari bawah memang menjadi prioritas kami dan itu disetujui pemerintah. Ini juga sebagai bentuk realisasi usul dari bawah melalui Musyawarah Rencana Pembangunan  Desa (Musrenbangdes) Tahun  2015 yang minta diadakan bantuan mesin jahit dan pelatihan,” kata Ny Ipuk.

Dengan bantuan ini, diharapkan para perempuan di Banyuwangi bisa mandiri, kreatif sehingga bisa membantu menambah perekonomian keluarga dengan jalan mengembangkan sebagai usaha kecil. “Mudah-mudahan pelatihan  ini bermanfaat. Kalau sudah mahir, keterampilan ini bisa digunakan  sebagai modal menambah income keluarga,” katanya.

Pelatihan ini diikuti 66 kader PKK yang sudah memiliki basis menjahit. Saat mengikuti pelatihan mereka tinggal meningkatkan mutu jahitnya. Pelatihan ini digelar selama  tiga hari, dari 23 -25 Agustus   2016, di Gedung Wanita Paramihta Kencana, dari pukul 08.00–14.00  WIB.

Dalam kegiatan ini, mereka dibimbing tenaga ahli dari Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) Susan, Banyuwangi. (radar)