Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gua Jepang di Bawah Gandrung Watudodol Jadi Tempat Semedi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KAWASAN wisata Watudodol memang terkenal dengan keindahan lautnya. Lokasi itu unggul dengan panorama Selat Bali yang memikat.  Hamparan luas laut biru terlihat dengan jelas jika kita berada di kawasan Watudodol.

Terlebih, pemandangan laut itu semakin ciamik saat kita berada di kawasan patung Gandrung di Watudodol.  Hampir setiap hari kawasan itu ramai dikunjungi warga, baik warga lokal Banyuwangi maupun pengunjung dari luar kota yang kebetulan melintas di kawasan Watudodol.

Biasanya, para pelintas itu sengaja berhti untuk beristirahat sejenak di sekitar patung Gemdrung ikon Banyuwangi itu. Namun, kawasan watudodol ternyata tidak hanya menyuguhkan keindahan pantai.

Di Watudodol juga ada dua gua peninggalan Jepang yang masih berdiri kokoh hingga kini. Sayang, kondisinya sangat memprihatinkan. Kotor dan kumuh. Banyak sampah di dalam gua di bawah patung Gandrung itu.

Bau pesing langsung menyeruak saat memasuki gua tersebut. Pintu gua itu memang mudah dijangkau. Gua peninggalan Jepang pada masa Perang Dunia II itu menghadap ke Selat Bali.  “Tidak hanya di bawah patung Gandrung, gua peninggalan Jepang juga ada di atas bukit bagian barat kawasan wisata Watudodol.

Sama halnya dengan gua di bawah patung Gandrung, meski sangat kotor dan pesing ternyata tempat itu sering dikunjungi warga untuk melakukan semedi dan ritual khusus. Suryami, 50, pemilik warung di sekitar Watudodol, membenarkan hal itu.

Meski sangat kotor, masih banyak warga yang mempercayai gua tersebut sangat cocok sebagai lokasi semedi. Utamanya, pada malam Jumat, gua Jepang di bawah patung Gandrung itu banyak dikunjungi warga.

“Ya, malam Jumat pasti ramai di sana. Biasanya mereka semedi di sana,” ujarnya. Suryami juga membenarkan bahwa banyak orang yang beranggapan gua Jepang tersebut sangat erat kaitannya dengan hal mistis.

Beberapa kali gua Jepang tersebut dijadikan tempat syuting acara bertema mistik stasiun televisi swasta nasional. “Heran juga kok banyak orang semedi di sana, padahal kotor dan bau pesing. Saya saja mau masuk sudah gak kuat dengan baunya,” tambahnya.

Sangat disayangkan memang kalau gua peninggalan Jepang ini tidak terawat. Jika tempat bersejarah itu dirawat dengan baik, sebenarnya bisa menjadi daya tarik wisata sejarah di Watudodol Jepang membangun gua pertahanan di sekitar Watudodol menandakan posisi Banyuwangi memang layak diperhitungkan pada zaman Perang Dunia II.

Sehingga, Jepang harus membuat gua dan benteng pertahanan di sana untuk mengintai kapal musuh di Selat Bali. (radar)