PESANGGARAN – Dua desa paling terpencil di Kabupaten Banyuwangi, Desa Kandangan dan Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, seharian kemarin (12/11) tidak bisa menikmati aliran listrik. Sebab, satu tiang listrik yang menyuplai aliran di dua desa itu ambruk karena tertimpa pohon jati.
Tiang listrik PLN yang ambruk itu berada di kawasan hutan jati milik Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, atau berada di kawasan Gunung Gamping, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. “Listrik mati sejak pukul 03.00,” cetus Junaidi, 30, warga Desa Sarongan.
Gara-gara listrik PLN yang mati itu, terang dia, bukan hanya keperluan rumah tangga yang berantakan. Usaha bengkel dan radio komunitas juga terganggu. “Listrik mati sejak sebelum subuh, semua jadi repot,” katanya.
Sementara itu, manajer PLN Rayon Jajag, Kecamatan Gambiran, Donalia Arie, mengatakan aliran listrik yang mati itu karena ada pohon jati yang roboh dan menimpa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) di Gunung Gamping, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. “Ada pohon ambruk mengenai saluran listrik,” jelasnya.
Tiang listrik itu ambruk sejak Minggu dini hari. Pihaknya juga langsung melakukan perbaikan. Gara-gara tiang listrik ambruk itu, menyebabkan 27 gardu PLN yang melayani kebutuhan listrik warga mati. “Desa Sarongan dan Kandangan mati semua, listrik baru bisa menyala pukul 17.00,” terangnya.
Selama curah hujan tinggi, terang dia, petugas PLN di lapangan harus kerja ekstra. Curah hujan yang cukup tinggi, berpotensi menimbulkan gangguan dan berimbas pada saluran listrik maupun instalasi listrik yang ada. “Petugas di lapangan sekarang harus kerja ekstra,” jelasnya. (radar)