RADARBANYUWNAGI.ID – Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli adalah waktu istimewa untuk merayakan keceriaan dan potensi luar biasa di dalam diri setiap anak.
Bagi sekolah, perayaan ini adalah kesempatan berharga untuk menghadirkan pengalaman yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pendidikan kepada siswa mengenai hak-hak mereka sebagai generasi penerus negara.
Berikut sepuluh ide kegiatan kreatif yang bisa diterapkan di sekolah untuk merayakan Hari Anak Nasional:
1. Festival Seni dan Kerajinan Bertema Nusantara
Adakan pameran karya seni di mana setiap siswa dapat menunjukkan kreativitas mereka lewat lukisan, patung dari tanah liat, origami burung garuda, atau kolase menggunakan daun kering dan biji-bijian.
Siapkan meja kecil dengan taplak batik sebagai area pameran, dilengkapi dengan label nama karya dan penciptanya. Guru bisa berkeliling memberikan penghargaan sambil memutar musik tradisional Indonesia sebagai latar.
2. Kontes Kostum Tokoh Pahlawan dan Karakter Kartun Favorit
Ajak siswa untuk mengenakan kostum kreatif yang mereka buat sendiri. Mulai dari Kartini dengan kebaya mini dari kain perca, Soekarno dengan peci dan tongkat kayu, hingga karakter animasi seperti Adit Sopo Jarwo atau Si Bolang.
Buat kategori penilaian seperti “Kostum Paling Kreatif”, “Kostum Paling Lucu”, dan “Kostum Paling Mirip Asli” dengan hadiah berupa buku cerita bergambar dan alat tulis berwarna-warni.
3. Panggung Pertunjukan Bakat Anak
Ubah aula sekolah menjadi panggung yang megah dengan dekorasi balon berwarna dan spanduk bertuliskan “Bintang Kecil Masa Depan”. Setiap anak punya waktu lima menit untuk menunjukkan bakat unik mereka, seperti menyanyi lagu daerah, memainkan pianika, membacakan puisi, atau menari tarian tradisional. Sediakan mikrofon kecil dan sound system sederhana agar suara mereka jelas terdengar di ruangan.
4. Lokakarya Pembuatan Mainan Tradisional
Bawa anak-anak kembali ke permainan klasik dengan mengadakan sesi pembuatan layang-layang menggunakan kertas koran dan bambu kecil, congklak dari kardus bekas dan biji sawo, atau gangsing dari tutup botol dan tusuk gigi. Guru bisa menyediakan bahan daur ulang di setiap meja kelompok sambil menjelaskan sejarah singkat setiap permainan tradisional.
5. Bazaar Makanan Mini yang Dikelola Anak-anak
Page 2
Libatkan orang tua untuk membantu anak-anak menyiapkan stan makanan kecil dengan menu sederhana seperti sandwich berbentuk hewan, es buah dalam cup plastik kecil, atau tempat dekorasi kue. Setiap stan bisa dihias dengan banner yang dibuat sendiri dan dikelola langsung oleh siswa yang berperan sebagai “pengusaha cilik” sambil belajar jual-beli.
6. Kelas Berkebun dan Menanam Bersama
Siapkan pot kecil dari botol bekas, tanah subur, dan benih tanaman yang mudah tumbuh seperti kangkung atau cabai. Anak-anak dapat menghias pot mereka dengan cat akrilik berwarna cerah dan menulis nama mereka menggunakan spidol permanen. Kegiatan ini mengajarkan tanggung jawab dalam merawat tanaman serta menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini.
7. Perlombaan Mewarnai Gambar Bertema Persahabatan
Bagikan lembar gambar outline yang menunjukkan anak-anak dari berbagai suku bermain bersama, berbagi makanan, atau belajar dalam satu kelas. Sediakan krayon 64 warna, spidol yang bisa dihapus, dan pensil warna berkualitas. Karya mereka bisa dipajang di papan display di koridor sekolah selama sebulan sebagai pengingat tentang keberagaman dan toleransi.
8. Perlombaan Estafet dan Permainan Outdoor yang Seru
Rancang serangkaian titik permainan di area sekolah seperti balapan karung menggunakan goni mini, permainan tebak suara binatang dengan mata tertutup, estafet air menggunakan gelas plastik dengan lubang kecil, dan pencarian harta karun dengan petunjuk berupa teka-teki sederhana. Setiap titik akan diawasi oleh relawan dari kelas yang lebih tinggi yang akan memberikan arahan dan semangat.
9. Sesi Cerita dengan Dongeng Interaktif
Ciptakan sudut baca yang nyaman dengan karpet lembut, bantal warna pastel, dan dekorasi seperti pohon besar yang terbuat dari kardus. Guru atau relawan dapat menceritakan kisah dengan menggunakan boneka tangan, alat sederhana, dan suara unik untuk masing-masing karakter. Anak-anak diajak berpartisipasi dengan menirukan suara hewan atau menjawab pertanyaan mengenai cerita yang disampaikan.
10. Kelas Fotografi Menggunakan Kamera Sederhana
Berikan setiap kelompok kamera instan yang terjangkau atau bahkan smartphone lama yang masih berfungsi. Ajar mereka untuk mengambil foto teman-teman, pemandangan di sekolah, atau momen-momen menyenangkan selama perayaan. Foto-foto tersebut bisa langsung dicetak dan dijadikan album kenangan atau dipajang dalam majalah dinding sekolah untuk mengingat Hari Anak.
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menghadirkan suasana ceria dan berwarna di lingkungan sekolah, namun juga berkontribusi dalam pengembangan berbagai aspek kepribadian anak seperti daya cipta, rasa percaya diri, keterampilan sosial, serta penghargaan terhadap budaya lokal. Yang paling penting, setiap anak merasa dihargai, didengar, dan diberikan kesempatan untuk bersinar sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
- Ikuti terus berita ter-update Radar Banyuwangi di Google News
Page 3
RADARBANYUWNAGI.ID – Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli adalah waktu istimewa untuk merayakan keceriaan dan potensi luar biasa di dalam diri setiap anak.
Bagi sekolah, perayaan ini adalah kesempatan berharga untuk menghadirkan pengalaman yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pendidikan kepada siswa mengenai hak-hak mereka sebagai generasi penerus negara.
Berikut sepuluh ide kegiatan kreatif yang bisa diterapkan di sekolah untuk merayakan Hari Anak Nasional:
1. Festival Seni dan Kerajinan Bertema Nusantara
Adakan pameran karya seni di mana setiap siswa dapat menunjukkan kreativitas mereka lewat lukisan, patung dari tanah liat, origami burung garuda, atau kolase menggunakan daun kering dan biji-bijian.
Siapkan meja kecil dengan taplak batik sebagai area pameran, dilengkapi dengan label nama karya dan penciptanya. Guru bisa berkeliling memberikan penghargaan sambil memutar musik tradisional Indonesia sebagai latar.
2. Kontes Kostum Tokoh Pahlawan dan Karakter Kartun Favorit
Ajak siswa untuk mengenakan kostum kreatif yang mereka buat sendiri. Mulai dari Kartini dengan kebaya mini dari kain perca, Soekarno dengan peci dan tongkat kayu, hingga karakter animasi seperti Adit Sopo Jarwo atau Si Bolang.
Buat kategori penilaian seperti “Kostum Paling Kreatif”, “Kostum Paling Lucu”, dan “Kostum Paling Mirip Asli” dengan hadiah berupa buku cerita bergambar dan alat tulis berwarna-warni.
3. Panggung Pertunjukan Bakat Anak
Ubah aula sekolah menjadi panggung yang megah dengan dekorasi balon berwarna dan spanduk bertuliskan “Bintang Kecil Masa Depan”. Setiap anak punya waktu lima menit untuk menunjukkan bakat unik mereka, seperti menyanyi lagu daerah, memainkan pianika, membacakan puisi, atau menari tarian tradisional. Sediakan mikrofon kecil dan sound system sederhana agar suara mereka jelas terdengar di ruangan.
4. Lokakarya Pembuatan Mainan Tradisional
Bawa anak-anak kembali ke permainan klasik dengan mengadakan sesi pembuatan layang-layang menggunakan kertas koran dan bambu kecil, congklak dari kardus bekas dan biji sawo, atau gangsing dari tutup botol dan tusuk gigi. Guru bisa menyediakan bahan daur ulang di setiap meja kelompok sambil menjelaskan sejarah singkat setiap permainan tradisional.
5. Bazaar Makanan Mini yang Dikelola Anak-anak