SILIRAGUNG, Jawa Pos Radar Banyuwangi – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 resmi dibuka hari ini. Di Banyuwangi, lokasinya ditempatkan di Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwanginyu. Kegiatan TMMD berlangsung mulai hari ini (23/7) sampai 21 Agustus mendatang.
TMMD tahun ini fokus pada kegiatan infrastruktur desa seperti pembangunan jembatan, rumah tidak layak huni (rutilahu), serta pembuatan sumur bor. Hari ini pembukaan TMMD bakal dihadiri Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel (Inf) Kohir. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan jajaran Forkopimda juga diagendakan hadir.
Pra TMMD sudah dimulai sejak 7 Juni lalu. Komandan Kodim 0825/Banyuwangi Letkol (Arh) Joko Sukoyo memimpin langsung prosesi peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung di Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung.

KOLABORASI TNI DAN RAKYAT: Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol (Arh) Joko Sukoyo saat peletakan batu pertama pembangunan jembatan di Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Siliragung, pada Selasa (22/7) (PENDIM UNTUK RABA)
Peletakan batu pertama disaksikan sekitar 50 orang dari unsur TNI, Polri, pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga warga setempat. Kegiatan diawali dengan doa bersama, sebagai simbol harapan agar proyek berjalan lancar dan penuh berkah. “Dengan peletakan batu pertama ini sekaligus meletakkan pondasi harapan dan kemajuan bagi masyarakat,” ujar Letkol Joko Sukoyo.
Dandim juga mengapresiasi atas dukungan hangat warga dan berharap sinergi ini bisa menjadi contoh kebersamaan dalam membangun desa. Jembatan yang akan dibangun bukan sekadar penghubung antarwilayah, namun menjadi jalur vital bagi aktivitas pertanian, pendidikan, dan roda perekonomian warga. ”Keberadaan jembatan sangat dinantikan masyarakat sejak lama,’’ kata Letkol Joko Sukoyo.
TMMD ke-125 ini menjadi momentum nyata kolaborasi produktif antara TNI dan masyarakat. Tak hanya membangun infrastruktur fisik, tapi juga memperkuat jembatan emosional antara aparat dan rakyat. ”Semangat gotong royong yang tumbuh menjadi kekuatan utama dalam setiap prosesnya,’’ kata Dandim.
Melalui TMMD, TNI hadir bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan dan penjaga nilai-nilai budaya lokal. Prosesi peletakan batu pertama ini juga mengandung makna pelestarian tradisi setempat, yang menjunjung tinggi adat dan kebersamaan.
Dengan dimulainya pembangunan jembatan, Dusun Silirsari kini melangkah ke babak baru, lebih terhubung, lebih terbuka, dan lebih maju. ”Kami sangat senang, akhirnya jembatan ini dibangun. Anak-anak kami tak perlu lagi menyusuri sungai saat berangkat sekolah,” ujar Srinatun, salah satu warga Dusun Silirsari yang mengaku haru dengan dibangunnya jembatan tersebut.
Selain jembatan, anggota TNI juga membuat sumur bor. Tujuannya untuk mengatasi kesulitan air bersih yang selama ini dialami oleh warga setempat terutama saat musim kemarau. Dengan adanya sumur bor tersebut diharapkan kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak dapat terpenuhi secara lebih layak dan berkelanjutan.
”Pembangunan sumur bor ini merupakan salah satu bentuk nyata perhatian TNI terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami berharap fasilitas ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga sekitar,” kata Dandim Joko Sukoyo. (aif)
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi