Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

370.000 Anak Ditarget Vaksinasi MR

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Anak-anak berusia 0-15 tahun akan divaksin Measles Rubella.

BANYUWANGI – Campak dan rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas. Dua penyakit ini disebabkan oleh virus campak dan rubella. Dua penyakit ini sifatnya sangat menular.

Target serangan penyakit ini pun tidak pandang pilih. Anak-anak sampai kalangan dewasa, khususnya yang belum pernah mendapat imunisasi campak dan rubella, sangat berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Bahkan, dampak yang ditimbulkan oleh kedua penyakit ini masuk dalam kategori sangat berbahaya. Mengantisipasi efek dari kedua penyakit tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan mempersiapkan imunisasi massal pada Agustus dan September mendatang.

Sebanyak 370 ribu anak dengan tentang usia 0 sampai 15 tahun di Banyuwangi akan mendapat suntikan vaksin Measles Rubella (MR) pada periode tersebut. Dari 370 ribu anak yang akan disuntik vaksin itu, sebanyak 7 persen di antaranya merupakan pelajar.

Ini artinya kegiatan vaksinasi ini juga akan menyasar kalangan pelajar. Sekolah akan menjadi sentra dalam pemberian vaksin ini. Sedangkan sisanya merupakan balita. Mereka akan mendapat injuksi vaksin ini di beberapa posko yang didirikan. Termasuk puskesmas dan posyandu yang ada di Banyuwangi.

“Targetnya pelajar dan balitam” tegas Hadi Sunyoto, Kasi Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Dinas Kesehatan Banyuwangi. Dampak campak misalnya, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, hingga kematian.

Mirip dengan campak, rubella juga layak menjadi kewaspadaan bagi siapa saja. Rubella biasa menyerang pada anak-anak. Akan tetapi sifat menularnya ini yang harus diwaspadai. Bila menular kepada ibu hamil, pada usia kehamilan trisemester pertama atau awal kehamilan dapat membahayakan bagi bayi yang dikandung.

Efeknya bisa menyebabkan keguguran janin hingga kecacatan pada bayi yang dilahirkan nanti. Kecacatan itu dikenal sebagai sindroma rubella kongenital yang meliputi kelainan pada jantung, kerusakan jaringan otak, katarak, ketulian, hingga keterlambatan perkembangan.

Di sinilah perlu mewaspadai keberadaan penyakit ini dengan memperhatikan gejala dua penyakit menular ini. Gejala penyakit campak biasanya ditandai dengan demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit dan disertai batuk, pilek, mata dan merah.

Sedangkan penyakit Rubella gejalanya tidak spesifik. Bahkan beberapa ahli medis menyebut penyakit ini nyaris tanpa gejala. Namun gejalanya mirip dengan flu, diantaranya demam, pusing, pilek, mata merah, dan nyeri persendian.

Untuk mengatasi penyakit ini, sejauh ini belum ada obat khusus sebagai solusi medisnya. Namun campak dan rubella dapat dicegah diantaranya dengan pemberian imunisasi. Kombinasi vaksin campak (measles) dan rubella (R) menjadi upaya mengantisipasi dampak dari serangan dua penyakit menular tersebut.

Imunisasi ini sendiri dijamin aman dan tanpa efek samping. Selain itu bagi yang pernah menerima vaksinasi MMR untuk campak, rubella, dan gondongan. Vaksinasi MR ini cukup aman meski pernah diimunisasi oleh vaksin MMR sebelumnya. (radar)