Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

670 Hektar Sawah Warga Ditanami Jeruk

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANGOREJO – Tidak salah jika Desa/Kecamatan Bangorejo disebut sebagai salah satu desa penghasil buah jeruk. Sebab, mayoritas penduduknya memang bertani tanaman jeruk. Bayangkan saja, dari total luas tanah 710 hektar, 670 di antaranya ditanami jeruk. “Jadi mayoritas warga di sini memang bertani tanaman jeruk,” kata Kepala Desa/Kecamatan Bangorejo, Suyatno, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Suyatno menuturkan, banyaknya warga Desa/Kecamatan Bangorejo yang bertani jeruk bukan tanpa alasan. Selama ini, kata dia, tanah di daerah tersebut yang agak bercampur lempungmemang dikenal cocok bagi tanaman buah jenis jeruk. Bila di daerah lain tanaman jeruk bisa bertahan tiga tahun setelah panen atau tujuh tahun sejak masa tanam, maka di Desa/Kecamatan Bangorejo, bisa lebih.

“Kalau di Bangorejo ini, tanaman jeruk bisa delapan sampai sembilan ta- hun,” sebut Suyatno ditemui di sela-sela acara sarasehan budidaya dan teknologi tana- man jeruk di Balai Desa Bangorejo kemarin. Selain bertani jeruk, banyak juga warga Desa/Kecamatan Bangorejo yang merangkap sebagai pedagang hasil produksi tanaman jeruk tersebut.

Mereka biasanya menjual buah jeruk tersebut ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Bali. “Kadang mereka yang merangkap berdagang ini biasanya menyewa tempat di sana (sasaran wilayah pemasaran, Red),” tandasnya. Sementara itu, untuk meningkatkan produktivitas tanaman jeruk yang lebih baik, kemarin gabungan kelompok tani jeruk Bangorejo Lestari, menggelar sarasehan di Balai Desa Bangorejo.

 Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Ikrori Hudanto, dan Camat Bangorejo, Nuril Falah, Koordinator PPL, Ir. Suyadi, serta sekitar 250 peserta dari unsur petani jeruk se-Kabupaten Banyuwangi. Sedang sebagai nara sumber adalah Ir. Sutopo dari Balit Jestroi, Malang.

Ketua Panitia Sarasehan, Eko Purwanto berharap, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk transfer ilmu pengetahuan tentang budidaya dan teknologi tanaman jeruk. Sebab, ke depan dirinya bersama para pengurus dan anggota Gapoktan berharap besar terhadap komoditas tanaman jeruk di Bangorejo. “Kita berharap jeruk bisa menjadi komoditas andalan dan berkesinambu- ngan,” harapnya.(radar)