Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ajak Ikhlas Dalam Membimbing Santri, Haul Akbar Pendiri Pesantren Darussalam Blokagung KH Mukhtar Syafaat – Radar Banyuwangi

ajak-ikhlas-dalam-membimbing-santri,-haul-akbar-pendiri-pesantren-darussalam-blokagung-kh-mukhtar-syafaat-–-radar-banyuwangi
Ajak Ikhlas Dalam Membimbing Santri, Haul Akbar Pendiri Pesantren Darussalam Blokagung KH Mukhtar Syafaat – Radar Banyuwangi

RadarBanyuwangi.id-Haul akbar pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, KH Mukhtar Syafaat Abdul Ghofur ke-35, berlangsung sangat meriah, Minggu (19/1).

Ribuan pengunjung tumplekblek di kompleks pesantren dan jalan yang ada di sekitar pesantren yang kini dipimpin KH Ahmad Hisyam Syafaat itu. Mereka terlihat sangat serius mengikuti rangkaian haul yang sudah dimulai sekitar pukul 07.00 itu. “Kiai Syafaat (KH Mukhtar Syafaat Abdul Ghofur), itu sangat dikenal sabar dan ikhlasnya, kita harus meneladaninya,” terang KH Dr Abdul Ghofur Maimoen MA dalam tausiyahnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar 3, Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, itu menyampaikan banyak teladan yang bisa diambil dari perjuangannya. “Melalui haul ini, mari kita bersama melihat perjuangannya dalam membangun umat,” katanya.

Gus Ghofur, KH Dr Abdul Ghofur Maimoen MA- menyampaikan banyak tokoh dan nabi yang sangat hebat, itu ikhlas dan sabra dalam perjuangannya. “Al Ghozali itu kalau mengajari santrinya, tidak mau dibayar, kalau saya masih berharap,” ungkapnya.   

Baca Juga: Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Gelar Haul KH Mukhtar Syafaat

Banyak kisah diambil dari para nabi terkait ikhls dan sabarnya. Nabi Nuh yang menyebarkan agama hingga ratusan tahun, pengikutnya sangat terbatas. “Istri dan anaknya tidak mau mengikuti ajaran Nabi Nuh, tapi tetap sabar,” cetusnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, KH Ahmad Hisyam Syafaat mengatakan, saat pengajian di pesantrennya tidak hanya offline di pesantrem, tapi juga dilakukan secara online. “Saya anjurkan alumni untuk bergabung, tadi pagi (kemarin pagi) ada yang bilang kelompok pengajian Ihya Ulumiddin sudah sampai ke Sangir, daerah Sumatera Utara dekat Thailand,” katanya.

Kiai Hisyam membuka rahasia pesantrennya banyak dari luar Jawa. Menurutnya, pada 1960 hingga 1970, daerah di Banyuwangi terkena hama. Saat itu, para santri banyak yang pindah ke luar Jawa seperti Lampung hingga Irian Jaya. “Sekarangt sudah aman, lalu anaknya dipondokkan ke Blokagung. “Dari Sumatera ada 1.200 santri,” cetusnya.

Haul akbar yang berlangsung cukup semarak itu, dikuti oleh semua dewan pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung. Dari Forpimda, terlihat datang wakil Bupati, H Sugirah dan Pj Sekretaris Kabupaten, H Guntur Priambodo. Juga hadir Kapolresta Kombes Pol Rama Samtama Putra, dan Dandim Letkol Joko Sukoyo. Mantan Men Pan dan RB yang juga pembina Pondok Pesantren Manbadiul Ihsan H Abdullah Azwar Anas jugta tampak hadir.(cw3/abi)