Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Alamak, Mau Liburan ke Bali Harus Antre Sepanjang 17 Kilometer di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

NASKAH ID – Kemacetan yang tak kunjung berakhir melanda Jalan Pantura di Banyuwangi, khususnya di pintu masuk Pelabuhan Ketapang. Antrean panjang kendaraan telah terjadi selama berhari-hari, bahkan meluas hingga mencapai jarak 17 kilometer.

Sejak tanggal 2 Juli lalu, tercatat penumpukan kendaraan yang berusaha menyeberang ke Bali terus terjadi. Meskipun berbagai skenario telah diterapkan, antrean panjang masih berlanjut hingga hari ini, Jumat (7/7/2023). Sejak pagi, pintu masuk Pelabuhan Ketapang dipadati oleh kendaraan berukuran besar.

Baca Juga: Ratusan Hektar Lahan Tembakau di Jember Terendam Banjir, Petani Terancam Merugi Miliaran

Menurut laporan dari ASDP Ketapang, pada tanggal 6 Juli kemarin, terdapat lebih dari 25 ribu orang yang menyeberang dengan total lebih dari 7 ribu kendaraan.

Kemacetan ini dipicu oleh libur panjang sekolah dan tingginya jumlah wisatawan lokal yang memadati Bali. Selain itu, kendaraan logistik yang ingin menyeberang juga menjadi salah satu penyebab kemacetan.

Banyak penumpang yang terpaksa menghabiskan malam di dalam mobil mereka di tengah antrean yang tak kunjung bergerak. Bukan sedikit pula yang terjebak di pelabuhan selama berjam-jam setelah memutuskan untuk membatalkan rencana penyeberangan.

Retno Wulandari (29), seorang warga Jember, harus membatalkan liburannya ke Bali bersama suami dan anaknya. Retno terjebak di area pelabuhan selama 10 jam lamanya.

Padahal, ia sudah memesan tiket dan tinggal menunggu giliran naik kapal. Namun, karena Retno memiliki seorang anak yang masih berusia 1 tahun, ia akhirnya memutuskan untuk pulang.

“Saya terpaksa harus pulang. Saya kasihan pada anak kecil saya. Saya tidak menyangka kondisinya akan seburuk ini, biasanya tidak sepadat ini,” ucapnya.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi, Syamsudin, menjelaskan bahwa saat ini ASDP tidak lagi menjual tiket feri di pelabuhan secara langsung. Artinya, tiket fisik yang dibeli di loket telah dihentikan.

Syamsudin menjelaskan bahwa penumpang harus memesan tiket melalui aplikasi resmi Ferizy paling lambat H-1 sebelum waktu keberangkatan. Para wisatawan yang ingin berlibur ke Bali diimbau untuk melakukan manajemen perjalanan dengan baik.

“Kami ingin mengingatkan kembali bahwa pembelian tiket melalui aplikasi resmi Ferizy harus dilakukan paling lambat H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran pelayanan di pelabuhan,” kata Syamsudin.

source