Radarbanyuwangi.id – Suhu panas matahari bisa memicu kebakaran hutan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat lebih hati-hati menghadapi musim kemarau.
Berdasarkan pemantauan dari layar monitor prakirawan BMKG Banyuwangi Selasa (20/8), musim kemarau mengakibatkan suhu udara semakin panas. Bahkan, dapat menyebabkan kebakaran lahan maupun kekeringan.
”Cuaca di Kabupaten Banyuwangi saat ini sudah memasuki musim kemarau yang akan mengalami puncaknya pada pertengahan Agustus hingga September mendatang,” ujar prakirawan BMKG Banyuwangi Beny Gumintar.
Baca Juga: Karya Tulis Lare Oseng tentang UMKM Banyuwangi Diapresiasi Presiden Jokowi: Bahas Ekonomi Perajin Batik, Bisa Diadopsi untuk Pengembangan IKN
Beny mengatakan, suhu panas di Banyuwangi sendiri mencapai 20 sampai 30 derajat Celsius. Sedangkan tekanan angin hanya 10 hingga 15 knot. ”Makanya, suhu udara terasa cukup panas. Kondisi ini perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bencana dan kebakaran,” katanya.
Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Pastikan Program Bantuan Tepat Sasaran: Lakukan Pemutakhiran Data, Tiap Bulan 250 KK Masuk DTKS
Masyarakat perlu mewaspadainya dengan tidak membakar sampah atau apa pun di lahan kering. ”Jangan membakar sampah atau pun membuang puntung rokok sembarangan,” pinta Beny.
BMKG juga mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati karena ada potensi terjadi gelombang tinggi. ”Ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter. Nelayan yang menggunakan perahu kecil harus waspada,” imbuh Beny. (rio/aif/c1)