Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Aston Tuntas Oktober, Agastya Operasi Lebaran

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Hotel Agastya di Jalan Yos Sudarso, Klatak, Kalipuro.

DIAKUI atau tidak, perkembangan sektor akomodasi di Banyuwangi belum mampu mengimbangi pesatnya peningkatan sektor  pariwisata beberapa tahun terakhir. Tak heran,  pada momen-momen tertentu, misalnya libur panjang akhir tahun maupun saat penyelenggaraan even besar dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest), hampir seluruh  hotel di Bumi Blambangan full booked.

Pembangunan Aston Banyuwangi City Hotel yang beralamat di Jalan Brawijaya terus dikebut.

Akibatnya, banyak wisatawan yang kesulitan mendapatkan kamar hotel. Kabar baiknya, sejumlah investor yang memiliki  jaringan hotel nasional kini berlomba-lomba membangun hotel di kabupaten berjuluk The Sunrise  of Java ini. Apalagi tahun ini, Pemkab Banyuwangi menggelar 72 event dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest).

Menyambut meriahnya B-Fest tersebut, pembangunan dua hotel  baru kini “berlomba” mencapai  finis. Harapannya, begitu pembangunan tuntas langsung bisa beroperasi dan menampung tamu-tamu B-Fest. Dua hotel baru yang mengejar finis tersebut adalah Hotel Aston  yang beralamat di Jalan Brawijaya dan Hotel Agastya yang berdiri megah di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.

Start pembangunan  Hotel Aston bulan Oktober 2016 lalu. Hotel delapan lantai ini ditargetkan bisa turut memenuhi kebutuhan akomodasi di Banyuwangi tepat setahun setelah pembangunan. Progres terbaru,  pembangunan hotel bernama  “Aston Banyuwangi City Hotel” ini, berdasarkan keterangan dari pihak pengembang, sudah mencapai tahap penyelesaian 45  persen.

Dengan progres secara fisik sudah berdiri 7 lantai dari total  8 lantai yang akan dibangun. Selly Agustin, Staf Administrasi Aston Banyuwangi mengatakan, pembangunan hotel berbintang  yang dibangun untuk membidik wisatawan dan bisnisman di Banyuwangi ini sementara masih  terus berjalan.

Pihak pelaksana proyek masih  terus bekerja untuk menyelesaikan target pembangunan agar sesuai  dengan konsep awal, yaitu setahun  setelah pengerjaan. Rencananya, hotel yang dibangun di atas tanah  seluas 8.000 meter persegi ini akan  dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang khas hotel  berbintang seperti Ballroom,  Meeting Room, fasilitas olahraga  (fitness center) dan kolam renang serta kafe dan restoran.

Selain itu, ada 120-an kamar dengan berbagai tipe juga disediakan untuk tamu hotel. Ditambah lokasi parkir yang seluruhnya  berada di lantai bawah hotel tanpa bassement. “Kita tetap mengacu kepada konsep bangunan milik Aston. Jadi nanti tidak jauh berbeda dengan Aston di  kota lain,” jelas Selly Agustin.

Selly menambahkan, jumlah wisatawan dan pebisnis yang datang ke Banyuwangi cukup tinggi. Banyaknya wisatawan dan pebisnis yang tidak terakomodasi dengan kondisi hotel-hotel yang  ada saat ini itulah yang kemudian menjadi pertimbangan Aston  untuk melebarkan sayapnya di  Banyuwangi.

Dengan harapan setelah pembangunan usai, Aston bisa menyediakan kebutuhan penginapan bagi tamu yang sudah datang ke Banyuwangi. Dikatakan Selly, Aston akan tetap memberikan sentuhan dan nuansa budaya khas Oseng di dalam bangunan hotel berbintang empat  tersebut.

Meski belum merinci  bagaimana nuansa itu akan digabungkan dalam arsitektur hotel  Aston, Selly memastikan ikon Banyuwangi akan tetap ditampilkan untuk memberikan ciri khas hotel Aston di Bumi Blambangan dengan lainnya. Bagimana dengan Hotel Agastya? Hotel yang bersdiri megah di Jalan Yos Sudarso itu bakal  dibangun sepuluh lantai. Jumlah kamarnya mencapai 137 unit.

Mengacu izin yang diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan  Pelayanan Terpadu Satu Pintu  (DPM-PTSP), hotel tersebut bakal dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang.  Beberapa fasilitas yang diperbolehkan dibangun di area hotel yang berlokasi di lingkungan Sukowidi, RT 004/RW 003, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu antara lain bangunan bassement untuk area parkir  seluas 2.074.00 meter persegi,bangunan restoran, ball room seluas 5.757,95 meter persegi, dan bangunan meeting room,  food and beverage (F&B), kafeseluas 1,187.65 meter persegi.

Kabar baiknya lagi, berdasar keterangan pihak DPM-PTSP Banyuwangi, hotel yang satu ini diprediksi sudah bisa dioperasikan pada Lebaran 2017 mendatang. “Pembangunan Hotel Agastya rencananya tuntas pertengahan tahun ini. Kira-kira saat Lebaran  sudah bisa dioperasikan,” ujar  Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan  Penanaman Modal DPM-PTSP, Trisetia Supriyanto, kemarin  (15/2).

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, pengerjaan struktur bangunan sepuluh lantai tersebut sudah tuntas dikerjakan. Pihak pelaksana proyek pun telah memasang bendera di bagian atas bangunan sebagai pertanda itulah lantai paling atas di gedung tersebut.Meski pengerjaan struktur bangunan sudah selesai, puluhan pekerja tampak tetap tampak sibuk kemarin.

“Teman-teman sedang menggarap instalasi listrik dan pipa saluran air,” ujar petugas keamanan proyek, Junaidi. Menurut Junaidi, progres pengerjaan bangunan Hotel Agastya itu kini telah mencapai 40 persen sampai 50 persen.

“Struktur bangunan memang telah selesai, termasuk struktur lantai teratas. Tetapi dak lantai paling atas belum dicor. Dinding antar ruangan juga belum digarap,” kata dia. Saat ditanya kapan bangunan hotel tersebut tuntas dikerjakan, Junaidi mengaku tidak bisa memastikan.

“Karena ini milik swasta. Pembangunannya tergantung aliran dana dari pemilik  atau manajemen. Kami tidak bisa memastikan,” pungkasnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :