Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BAB Sembarangan Picu Diare dan TBC

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

babKecamatan Tegaldlimo Canangkan Desa ODF

KEBIASAAN buang air besar (BAB) di sembarang tempat sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Di antaranya diare, cacingan, infeksi kulit, DBD, malaria, TBC, fi lariasis dan beberapa penyakit lainya. Sehingga untuk memutuskan rantai penularan dan menurunkan prevalensi penyakit tersebut, harus dilakukan rekayasa pada akses ini. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Kepmenkes No 852/ Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Di dalamnya terdapat enam strategi dasar yang dapat dilakukan untuk mengintervensi masyarakat. Sehingga higiene dan sanitasi masyarakat dapat tercapai dengan baik. Yang pada akhirnya dapat menurunkan prevalensi penyakit yang masih menjadi permasalahan  di Indonesia, termasuk di Kabupaten Banyuwangi. Terdapat lima pilar dalam STBM untuk dapat mencapai higiene dan sanitasi masyarakat yang baik, melalui pemicuan, yaitu pertama, ODF (Open Defecation Free). Dimana diharapkan seluruh masyarakat harus terbebas dari BAB sembarangan.

Kedua, mencuci tangan pakai sabun. Diharapkan masyarakat terbiasa selalu mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, terutama setelah buang air besar termasuk membersihkan tinja pada bayi, sebelum makan atau mengolah makanan dan lain-lain. Ketiga, mengelola air minum dan makanan yang aman. Keempat, pengelolaan sampah dengan benar; dan yang kelima, adalah pengeloaan limbah cair rumah tangga dengan aman.

Guna mempercepat upaya program STBM, yang dapat dimulai dari upaya pilar pertama dari STBM, yaitu ODF (Open Defecation Free), maka akses jamban pada setiap keluarga menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi dan didukung dengan perubahan perilaku masyarakat untuk selalu menggunakan jamban pada setiap kali BAB (buang air besar). pemerintah Kecamatan Tegaldlimo melalui Pak Camat Drs. Ahmad Laini. MSi telah mencanangkan target desa ODF pada wilayah Kecamatan Tegaldlimo tahun 2014 pada 2 desa, yaitu Desa Purwoagung dan Desa Kedungwungu.

Diharapkan dengan tercapainya desa ODF pada kedua desa tersebut dapat memicu dan menyebar pada desa-desa yang lain untuk menjadi desa ODF. Bak gayung bersambut dari pemerintah Kecamatan Tegaldlimo mencanangkan desa ODF, dr. Rudi Hartawan selaku Kepala Puskesmas Tegaldlimo juga mencanangkan Puskesmas Tegaldlimo Menuju ODF (Open Defecation Free) upaya yang dilakukan.

Di antaranya melakukan kerja sama mulai dari tingkat kecamatan dan desa dengan melakukan pemasangan spanduk di bantaran sungai yang sering dibuat buang air besar warga, melakukan penyuluhan dan sosialisai kepada masyarakat akan pentingnya buang air besar pada tempatnya yaitu pada jamban sehat bukan di tempat terbuka, seperti sungai, parit, kebun, dan lain-lain.

Untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas Tegaldlimo ODF atau terbebas dari buang air besar di sembarang tempat, maka kepala Puskesmas Tegaldlimo dr. Rudi Hartawan meminta kerja sama dari seluruh pihak dan seluruh masyarakat mendukung program Puskesmas Tegaldlimo menuju ODF Hal ini juga diamini oleh kepala Puskesmas Kedungwungu dr Budi Kasiyono, di mana wilayah kerja Puskesmas Kedungwungu, termasuk dalam wi layah Kecamatan Tegaldlimo.

Sebagai bentuk kerja sama dan sinergi program pencapaian desa ODF pemerintah kecamatan juga bersepakat dengan Puskesmas Tegaldlimo maupun Puskesmas Kedungwungu untuk melaksanakan evaluasi bersama melalui pertemuan lintas sektor tribulanan yang di pimpin langsung oleh Bapak Camat sesuai dengan arahan dari Bapak Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Bpk Drs Wiyono. MH, melalui surat yang dikirimkan ke seluruh Kecamatan se Kabupaten Banyuwangi.

Di harapkan dalam pertemuan ter sebut dapat merumuskan solusi bersama untuk menyelesaikan masalah dan hambatan yang dihadapi. Dengan sinergi kegiatan seperti ini Pencanangan Desa ODF pada Kecamatan Tegaldlimo, bukanlah hanya suatu impian belaka, tetapi justru dapat menjadi kenyataan. (radar)