TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Tawa riang para pemuda yang menjadi bagian dari purna Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Banyuwangi 2025, terdengar hangat di tengah dinginnya udara Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Malam itu, mereka berkumpul di sekitar api unggun, membakar jagung dan ngegril bersama.
Ya, suasana kebersamaan tersebut, menjadi bagian dari Road Show Pendidikan dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang digeber oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Banyuwangi (Bakesbangpol Banyuwangi), pada 19–20 September 2025, di Bospro Rafting dan Outbond.
Di tengah suasana alam yang sejuk, kegiatan ini menjadi ajang pembinaan karakter yang memupuk nasionalisme, mengasah kepemimpinan, dan memperkuat ikatan kebersamaan.
Selain itu, program ini juga bentuk apresiasi atas suksesnya para purna Paskibraka dalam menjalankan tugas pengibaran bendera pusaka, baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga Nasional.
Keseruan rafting dalam rangkaian Roadshow Pendidikan dan Pengembangan Wasbang di Banyuwangi. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Pada hari pertama, peserta mengikuti materi pendidikan dan pengembangan wawasan kebangsaan dengan tajuk “Menanamkan Jiwa Nasionalisme dan Kepemimpinan Paskibraka Melalui Kegiatan Wasbang, Outbond, dan Rafting”.
Usai materi, suasana malam semakin hangat dengan kegiatan bakar jagung dan Ngegril bersama. Api unggun menjadi saksi kebersamaan mereka, diiringi canda tawa yang mempererat rasa persaudaraan di antara sesama purna Paskibraka.
Memasuki hari kedua, kegiatan berlanjut dengan outbond dan rafting di aliran sungai kali badeng. Bagi para peserta, pengalaman ini bukan sekadar permainan, melainkan sarana pembelajaran untuk mengasah kekompakan, kepemimpinan, dan kerjasama.
Rintik hujan sepanjang hari, justru menambah tantangan dan keseruan kegiatan. Namun, semangat para purna Paskibraka tidak surut sedikit pun. Dengan penuh antusias, mereka tetap mengikuti setiap permainan outbond hingga rafting, sambil saling tertawa bersama.
“Hari ini kami memberikan apresiasi melalui kegiatan kemah kebangsaan. Harapannya, dengan kebersamaan ini akan membangkitkan jiwa persatuan dan kesatuan di antara sesama purna Paskibraka,” kata Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, Sabtu (20/9/2025).
Dijelaskan Agus, setiap kegiatan memiliki makna tersendiri. Di outbond, mereka dilatih bagaimana menjadi sistem yang kuat dalam melaksanakan kegiatan secara kompak. Sedangkan rafting, anak-anak diajak belajar melakukan sesuatu secara bersama-sama agar dapat berjalan beriringan.
“Mudah-mudahan melalui outbond dan rafting, anak-anak dapat mengembangkan pemikiran, kecerdasan, etika, maupun keterampilan yang bisa menjadi bekal penting untuk masa depan mereka,” ujarnya.
Salah satu peserta kemah kebangsaan, Naurah Nafiisah Maahirah H., mengaku terkesan dengan rangkaian kegiatan yang diikutinya.
Peserta yang tergabung dalam purna Paskibraka 2025 Banyuwangi, mengikuti outbond. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
“Sangat seru, nyaman, dan sangat memorial bagi kita. Apalagi tadi waktu rafting. Terima kasih untuk Bakesbangpol sudah mengadakan acara ini yang bikin kita bisa kumpul lagi,” cetusnya.
Hal senada juga diungkapkan, Nesya Kalista Riandini. Ia merasa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat kembali ikatan persaudaraan setelah sebelumnya bersama-sama bertugas dalam momen sakral pengibaran bendera.
“Kegiatannya seru banget. Bisa kumpul lagi dengan teman-teman. Kalau gak ada kegiatan kayak gini gak bisa ketemu (teman-teman Paskibraka) lagi,” ucap siswi SMAN Purwoharjo itu dengan senyum sumringah.
Dengan semangat kebersamaan yang terus terjaga, Kemah Kebangsaan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang rekreasi, namun juga wahana pembinaan karakter bagi para purna Paskibraka.
Bakesbangpol Banyuwangi berkomitmen untuk terus menghadirkan program pembinaan serupa, agar generasi muda tetap menyalakan api nasionalisme sekaligus siap menjadi pemimpin masa depan bangsa. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |