Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bandara Blimbingsari Terbaik Se-Indonesia

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bandara-blimbingsari-terbaik-se-indonesia

ROGOJAMPI– Pemkab Banyuwangi mendapat suntikan energi baru dalam upaya pengembangan Bandara Blimbingsari. Bandar udara kebanggaan  masyarakat Bumi Blambangan tersebut dinobatkan sebagai yang terbaik tingkat  nasional dalam hal keamanan dan keselamatan (safety and security).

Penilaian Bandara Blimbingsari sebagai yang terbaik se-Indonesia itu diberikan oleh Kemenhub. Penilaian dilakukan terhadap semua bandara yang berada di bawah pengelolaan Kemenhub. Hasilnya, Bandara Blimbingsari meraih poin tertinggi dalam enam aspek pengamanan bandara.

Kepala Bandara Blimbingsari, Dodi Dharma Cahaya, mengatakan Bandara Blimbingsari mengikuti  penilaian audit safety and security yang dilakukan oleh Di rektorat Keamanan Penerbangan Direktur  Jenderal Perhubungan Udara  Kemenhub pada Oktober lalu.

Audit ini dilakukan pada 185 unit penyelenggara bandar udara (UPBU) di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan se-Indonesia. Hasilnya di luar dugaan, meski Bandara Banyuwangi tergolong bandara baru dan masih dalam tahap pengembangan, namun air port yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, tersebut bisa mendapatkan penilaian tertinggi.

“Sehingga Bandara Blimbingsari menjadi yang terbaik dalam hal safety and security di antara semua bandara lainnya,” ujar Dodi. Bandara Blimbingsari meraih poin sebesar 78 persen. Nilai itu didapatkan dari evaluasi terhadap  enam critical element (CE) yang  meliputi berbagai aspek di bandara.

Aspek-aspek dimaksud antara lain, pengamanan bandara, standar operasi prosedur (SOP)  yang diterapkan, hingga kualifikasi petugas bandara. “Semua aspek keamanan dan pengamanan bandara dinilai secara detail pada  penilaian ini,” kata Dodi.

Unsur CE yang pertama adalah  Airport Security Program (ASP).   ASP merupakan program pengamanan bandara yang harus dibuat dan dimiliki oleh setiap penyelenggara angkutan udara. “ASP  ini berkaitan dengan prosedur bagaimana rencana kerja pengelolaan bandar udara yang mencakup semua lini. Meliputi prosedur pengoperasian pesawat udara,   personel pesawat udara, fasilitas  peralatan pesawat udara, dan airline emergency plan,” paparnya.

Penilaian kedua adalah manajemen pembagian kewenangan  dan tanggung jawab keamanan.  Yakni pembagian titik-titik petugas  di seluruh bandara. Sedangkan  penilaian ketiga dilakukan pada (SOP) yang dimiliki bandara, yakni SOP petugas, penumpang,  pengamanan landasan, dan kargo.

“SOP yang dimiliki oleh bandara kami dianggap lengkap. Misalnya saja untuk SOP pemeriksaan keamanan penumpang kami menerapkan security check point (SCP) 1 dan SCP 2. Ini sesuai  standar internasional,” cetusnya. Selain itu penilaian juga  dilakukan pada kualifikasi personel dan quality control. Kedua penilaian ini berkaitan dengan kompetensi petugas bandara dan efektivitas kinerjanya.

“Poin  tertinggi kami dapat dari kualifikasi personel. Semua petugas di Blimbingsari dianggap telah memenuhi standar dan berlisensi. Kontrol kualitas yang merupakan penilaian terhadap berjalannya audit internal terhadap kinerja  seluruh petugas di bandara juga  dinilai baik” tutur Dodi.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas menyatakan apresiasinya atas hasil penilaian dari Kemenhub. Menurut Anas, hasil ini akan menunjang pengembangan bandara sebagai salah satu  poin penting dalam meningkatkan geliat pariwisata di Banyuwangi.

“Predikat ini tentu akan membuat wisatawan semakin nyaman bepergian ke Banyuwangi lewat udara. Apalagi dalam waktu dekat  dibuka penerbangan langsung Banyuwangi-Jakarta. Melengkapi rute Banyuwangi-Surabaya yang sehari ada empat flight,” kata dia.

Seperti diketahui, Pemkab Banyuwangi kini tengah merampungkan pembangunan terminal baru Bandara Blimbingsari. Terminal baru tersebut dibangun de ngan konsep green building dan  diproyeksi menjadi green airport pertama di Indonesia. Terminal baru itu tanpa AC dan mempunyai  arsitektur unik berkarakter lokal,  misalnya bentuk atap yang menyerupai udeng (penutup kepala) khas suku Oseng.

“Ini adalah terminal bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia. Meski tanpa  AC tetap sejuk karena pengaturan sirkulasi udara dan air sedemikian rupa. Terminal baru yang akan di resmikan awal 2017 ini akan menjadi  ikon anyar pariwisata Banyuwangi,”  pungkas Anas. (radar)