Tayang: Rabu, 11 September 2024 14:23 WIB
TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN
Destinasi Wisata Grand Watu Dodol di Banyuwangi, Rabu (11/9/2024)
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi membangun pemecah ombak (breakwater) dan dermaga di muara sungai kawasan destinasi wisata Grand Watu Dodol (GWD) di Kecamatan Wongsorejo.
Selain memperbaiki infrastruktur, dua sarana tersebut juga dibangun untuk menunjang kepariwisataan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo menjelaskan, muara sungai yang berada di sisi utara GWD selama ini menjadi tempat genangan air.
Genangan disebabkan oleh sedimentasi yang berasal dari pasir laut. Akibatnya, muara tertutup dan aliran menuju sungai tak bisa lancar.
Dampak lainnya, muara tersebut memunculkan kondisi lingkungan yang kurang bersih. Termasuk menjadi sarang bagi nyamuk-nyamuk.
Baca juga: TWA Kawah Ijen Dibuka, Bupati Ipuk Fiestiandani Berharap Kunjungan Wisatawan ke Banyuwangi Meningkat
“Sehingga di tempat tersebut akan kami bangun breakwater,” kata Guntur, Rabu (11/9/2024).
Sementara dermaga juga akan dibangun di sekitaran tempat yang sama. Dermaga ini, lanjut dia, akan menunjang destinasi wisata di GWD. Dengan adanya waterbreak dan dermaga, aliaran air dari muara ke laut akan lebih lancar.
“Harapan kami, pertama memperbaiki kualitas lingkungan. Kedua, membantu pariwisata untuk pengembangan GWD,” lanjutnya.
Dari sisi fungsi kepariwisataan, dermaga tersebut bisa dipakai perahu-perahu pengangkut wisatawan untuk bersandar. Ia berharap, keberadaan dermaga itu nantinya dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sekitar dari sektor pariwisata.
“Nanti apabila sudah selesai dibangun, pengelolaan dermaga akan diserahkan kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang mengelola destinasi GWD,” tutur dia.
Baca juga: Di Balik Kain Tenun Tradisional Banyuwangi, Tersimpan Kisah Panjang Siami dari Desa Jambesari
Guntur menambahkan, pembangunan waterbreak dan dermaga didanai melalui APBD Banyuwangi. Sesuai dengan tugas poko fungsi, proses pembangunan dijalankan oleh Dinas PU Pengairan.
Pihaknya menargetkan, pembangunan dua infrastruktur tersebut bakal rampung dalam dua tahun. Saat ini, pemasangan waterbreak sudah berlangsung. Progresnya sekitar 70 persen.
“Kalau secara keseluruhan, pembangunan direncanakan selesai pada tahun depan (2025),’ ucap dia.