NASKAH ID – Kabupaten
Banyuwangi tengah merintis pengembangan Pusat Sains. Salah satunya, dalam waktu dekat Bupati
Banyuwangi Ipuk Fiestiandani akan mengajak Prof. Yohanes Surya untuk mengajarkan pelajar
Banyuwangi metode gasing dalam pembelajaran matematika. Diharapkan tahun ini lahir pelajar-pelajar
Banyuwangi juara Matematika, alias punya kompetensi sangat unggul di bidang Matematika.
Profesor Yohanes Surya adalah seorang fisikiwan Indonesia, yang juga dikenal sebagai pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. Prof Yohanes mengembangkan pembelajaran Matematika dan Fisika dengan skema GASING (Gampang Asyik dan Menyenangkan).
“Kami siapkan anak-anak muda
Banyuwangi menjadi sangat unggul di bidang Matematika. Dan ini bukan dari sekolah di pusat kota. Tahap awal, kami pilih anak-anak pelajar dari desa-desa. Mereka akan dididik langsung oleh tim Prof Yohanes menjadi ahli matematika,” kata Ipuk.
Ipuk mengatakan, Matematika adalah ilmu dasar yang sangat berguna untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu lainnya. “Untuk batch pertama kita siapkan 90 pelajar desa. Itu pun sebagian dipilih yang bahkan selama ini mungkin belum cakap matematikanya,” kata Ipuk.
Ditambahkan Ipuk, program ini merupakan bagian dari rintisan pengembangan science center (Pusat Sains) yang tengah dikembangkan di
Banyuwangi. Tempat ini diharapkan menjadi pusat pengembangan dan pembelajaran sains bagi pelajar
Banyuwangi.
“Itu rencananya akan kami tempatkan di salah satu kecamatan di
Banyuwangi selatan. Biar terjangkau dari wilayah manapun. Sebagai langkah awal, kami ajak Prof Yohanes. Ini ikhtiar kita menyiapkan SDM berkualitas di
Banyuwangi, yang menguasai sains dan teknologi,” kata Ipuk.
“Selain matematika, nanti diikuti berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya,” imbuh Ipuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Suratno menjelaskan bahwa sebanyak 30 guru dari sekolah dasar baik negeri dan swasta juga akan dilatih pelatihan berhitung Metode Gasing bersama Prof Yohanes Surya pada awal tahun ini. Pelatihan ini akan diikuti oleh 90 siswa, dengan rincian 1 guru akan melatih 3 siswa, termasuk membawa satu murid yang memiliki kelemahan dalam bidang studi matematika.
“Sejak November dan Desember 2022, kami sudah berkomunikasi intens dengan Prof. Yohanes Surya dan timnya tentang pelaksanaan dan metode yang akan diberikan ke
Banyuwangi,” kata Suratno.
Sebagai tahap awal, yang dilatih adalah 30 guru dari berbagai sekolah dasar di
Banyuwangi dan tiga siswanya.
“Kami berharap para guru yang dilibatkan mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh tersebut di sekolahnya maupun di sekolah-sekolah lain di wilayahnya. Ini adalah bagian dari kewajiban dari guru-guru utusan setelah selesai pelatihan yakni untuk melakukan pengimbasan,” kata dia.